Sejak Mendikbud mengeluarkan Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 agar seluruh kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun kampus perguruan tinggi menggunakan metoda daring (dalam jaringan) alias online sebagai upaya pencegahan terhadap perkembangan dan penyebaran Coronavirus disease (Covid-19), dunia pendidikan mulai diramaikan dengan berbagai aplikasi aplikasi yang menunjang pembelajaran daring.

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang menggunakan model interaktif berbasis internet, pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan murid, tetapi dilakukan melalui online. Pembelajaran dilakukan melalui video conference, e-learning atau distance learning.

Jadi salah kaprah jika ada yang beranggapan bahwa ciri khas pembelajaran daring adalah dilakukannya videoconference ( zoom, webex, google meet dan lain-lain), karena daring dapat dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi yang mudah dan familier bagi siswa, diantaranya Whatsapp, Youtube, dan FB.

Sekali lagi pembelajaran daring tidak harus melakukan videoconference. Pembelajaran daring dapat menggunakan apllikasi apa saja yang terpenting adalah tujuan pembelajaran tercapai. Jika menggunakan WhatsApp adalah cara yang paling mudah dipahami siswa maka gunakanlah WhatsApp. Melalui WhatsApp pun kita dapat share link google formulir yang di dalamnya dapat disajikan materi berupa video (youtube).