Aku suka sekali dengan anjing. Lucu dan menggemaskan. Cerdas pula. Mereka seakan punya indera keenam untuk mengenali orang-orang yang menyukainya. Begitu sukanya dengan anjing aku rela mencuci badanku 7 kali dengan air dan terakhir dengan tanah di bagian yang disentuh mulut si anjing. Repot tak masalah. Itu sepadan dengan bahagianya aku saat bermain dengan mereka.

Karena aku muslim taat, kami tidak memelihara anjing di rumah. Di rumah kami hanya ada seekor kucing. Andai punya lahan, aku pasti memelihara banyak kucing karena memang binatang ini yang tidak dilarang untuk dipelihara. Tapi tetap saja kekagumanku pada kucing tak sebanyak aku mengagumi anjing.

Aku bermain dengan anjing saat bertemu dengan mereka tanpa sengaja. Anjing-anjing yang sedang diajak jalan-jalan oleh majikannya. Awalnya anjing-anjing itu takut padaku. Tapi mungkin karena bahasa tubuhku yang menunjukkan kecintaan dan tidak menakuti, mereka mendatangiku, memelukku bahkan menjilatiku. Oh senangnya..

Suamiku biasanya hanya melihat dari kejauhan. Tidak melarang. Toh dia tahu bahwa aku gak akan bisa dinasehati untuk tidak melakukannya. Biasanya kalau mau mengajak aku olahraga sore bahkan suamiku menggunakan anjing sebagai senjata untuk memaksaku saat malasku kambuh.

"Ayo sepedaan, Ma! Hari ini jadwalnya anjing-anjing meet up di Argopuro lho!"

Tak menunggu lama, aku akan berjingkat mengikuti ajakannya.Ya Tuhan..salahkah aku mencintai anjing?