Syukuran Kelahiran Anak

Beberapa waktu lalu, saya menghadiri acara syukuran di rumah adik saya. Syukuran itu dilaksanakan dalam rangka kelahiran anaknya yang kedua. Acara semacam ini, di daerah kami biasa disebut mengayunkan anak atau menabalkan nama.

Dikatakan “mengayunkan anak”, karena anak/bayi akan dimasukkan dalam ayunan yang telah diberi hiasan dan selembar kertas /karton bertuliskan nama dan tanggal lahir si anak. Seraya diayun, akan dinyanyikan dengan lagu-lagu berisi nasehat dan doa harapan untuk si anak. Dikatakan “menabalkan nama”, karena sebelum dimasukkan ke dalam ayunan si anak akan mengalami prosesi penabalan nama (pemberian nama).

Pada awal tahun duaribuan, acara syukuran atas kelahiran anak dengan cara seperti di atas belumlah dikenal. Apabila seseorang mendapat anugrah akan kelahiran seorang anak, mereka tetap membuat acara syukuran, namun tidaklah memakai ayunan dan lagu-lagu yang mengiringinya. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, berbagai budaya dengan mudah sampai dan berkembang dari suatu daerah ke daerah lain. Demikian pula budaya “mengayunkan anak ini’.

(Bersambung)

#Tagur hari ke-15

Batu Bara, 26052020