Dwi Lestariningsih, S.S.,M.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Roman Penantian Panjangku

Roman Penantian Panjangku

Oleh : Dwi Lestariningsih,S.S.,M.Pd.

Pagi itu jejaka tampan dari kota Kanjuruhan, membulatkan tekadnya untuk memenuhi dukungan kedua saudari tercintanya agar terwujud apa yang mereka harapkan. Pria itu bertekad bahwa sang surya dan hembus angin segar telah menguatkan segala niat dan mengkokohkan jiwa raganya hingga mampu membangunkan mahligai indah dalam suatu bahtera yang sakinah mawadah warahmah. Dia mencoba menapaki kota pisang,tempat hunian si gadis lajang berada. "Berangkatlah ke rumah cewek yang dikenalkan temanmu itu, ini sedikit recehan yang bisa kau untuk naik travel, biar kamu ndak bingung kota itu, soalnya kamu kan belum pernah ke sana, kamu pasti juga ndak tahu arah di sana," begitu Mbak Anda menasihati adiknya agar si adik percaya diri dengan segenap dukungan moril dan spiritual yang dapat membekalinya sampai di kediaman si gadis ta'arufnya.

Dengan berbekal tekad bulat dan ketangguhan mentalnya, pergilah pria itu ke tujuan ta'aruf. Berdebar hatinya saat dia mulai menghidupkan gawainya menghubungi gadis yang pernah dia jumpai di rumah tetangganya beberapa waktu sebelumnya. Tak pernah disangkanya bahwa dia sanggup untuk menemuinya di kediamannya. Setelah dia merasa gawainya terhubung dengan gadis yang ingin dijumpainya, berkatalah dia," Saya sudah sampai di depan rumahnya Mbak," sang gadis pun menjawab dari balik sambungan gawai itu," Oo..iya,Pak,"begitulah gadis itu menyebutnya, karena dianggapnya suara tegas dari gawai itu berasal dari sosok pria yang bijaksana dan gagah yang layak dipanggil"Bapak". Mereka pun saling bertatapan dan saling menyapa sembari mengulas senyum dipunya yang tak tahu apalah arti dari senyumannya. Tak lama kemudian persilakan lah pria itu memasuki rumah sang gadis.

Sebut saja Ujang..pria yang mengaku preman di hadapan wanita lajang yang telah lama tak pernah menyangka bahwa dia sosok yang nantinya sanggup meraih sisi kalbu terdalam pria pendampingnya. Deasy, begitulah orang-orang di sekitar rumahnya memanggilnya, tak berucap sedikit pun saat si pria itu menjelaskan panjang lebar tentang dirinya. Dengan lemah lembutnya dia pun berkata,"Saya tidak cantik,Mas. Saya juga slengekan, kurang serius dalam apa pun, Panjenengan kalau serius dengan saya, mari saya antarkan kebtempatnorang tua saya biar semuanya bisa dijelaskan orang tua saya." Setelah mendengar ulasan si gadis, pergilah Ujang ke tempat orang tua Deasy.

Tak sabar tampaknya Ujang untuk segera mendapatkan sambutan hangat dari kedua orang tua Deasy. Ditemuilah Ayah Deasy di rumah yang letaknya beda kecamatan dengan tempat kediaman Deasy, sekitar 15menit-an untuk bisa sampai di rumah orang tuanya. Seperti yang dibayangkan Ujang sebelumnya, doa baik selalu berbuah baik, orang baik dengan amal perbuatan baiknya selalu mendapatkan balasan yang baik pula. Sambutan Ayah Deasy mampu menguak tabir penantian panjang Ujang, dengan penuh harap Ujang menyimak dengan saksama apa yang telah diungkapkan sang Ayah,"Kalau Mas sungguh-sungguh, datangkan kemari keluarga dan saudara-saudaranya Mas ke rumah ini, biar kami bisa saling tahu dan saling silaturahmi, ndak usah lama-lama, semua anak saya saya sendiri yang menikahkan di depan penghulu pada hari Jumat. Saya yakin Mas mampu menjadi pemimpin bagi anak saya kelak." Bagai diterpa petir di siang hari Ujang pun segera menemui keluarga dan segenap saudara-saudaranya untuk memberikan berita gembira itu.

Tanpa berpikir panjang, Ujang pun segera menemui keluarganya, dia berharap penantian panjangnya sudah berakhir sudah. Biduk telah berlabuh tepat di pantai cintanya. Bukan karena paras ayu yang menggoda, juga bukan karna harta yang berlimpah, namun karena taqwa, niat dan keteguhan hati, maka jiwa bisa terselimuti untuk meraih istana mahligai indahnya yang penuh berkah. Dia yakin berdua mampu untuk mengais rizqillah yang berkahnya sangat berlimpah. Ke depannya dia mampu menjadi pemimpin buat sang buah hati pujaan jantung. Berdua sanggup mengarungi bahtera rumahtangga hingga akhir masa.

#salamsatujiwabuatmylovelyhusband

#kadoindah@novemberrain

#ruangliterasiku,Lumajangsyahdu,31120

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ceritanya, Bu. Salam sukses, Bu

03 Nov
Balas

Terimakasih Bu, sukses selalu buat Ibu

04 Nov

SUPER KEREN BUN .SALAM SUKSES

03 Nov
Balas

Terimakasih atas singgahannya Bapak.. sukses selalu juga buat semua karyanya Bapak

04 Nov

terimakasih follownya bun.Ijinkan saya follow balik ya bun

03 Nov
Balas

Ok.. terimakasih

04 Nov

Keren ceritanya Bu. Salam sehat dan sukses selalu

03 Nov
Balas

Aamiin..doa terbaik juga buat Bunda.terimakasih singgahannya,ya Bu

03 Nov



search

New Post