Dwi Ning Wahyuni Budi

Dwi Ning Wahyuni Budi, S.Pd,M.Sc Guru IPA MTs N 34 Jakarta Timur. Anggota Komunitas Guru Belajar Nasional (KGBN) ...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEKEPING HATI ADINDA
PART 34

SEKEPING HATI ADINDA

#TANTANGANMENULISHARIKE-79GURUSIANA

"Assalamu'alaykum", terdengar salam dari pintu kamar Dinda. Serentak Saras, Dinda dan Akhyar menoleh ke arah suara. Ternyata ada sosok seorang pemuda gagah berdiri di sana. Dinda pun tersenyum ke arah pemuda itu. "Wa'alaykumsalam. Ya Allah Mas Syamsuuuul. Sama siapa ke sini?", tanya Dinda dengan penuh takjub. Sosok pemuda ini lah yang menemani hari-harinya mengurus bapaknya di rumah sakit. "Sendirian saja Din. Kemarin Indah sudah cerita semua tentang kamu. Dan pas Mas Syamsul mampir ke rumahmu, Indah cerita. Akhirnya Mas ke mari. Kasihan bapakmu kalau Indah mesti ke mari. "Oh gitu. Oh ya Mas. Kenalin ini teman kuliah. Saras sama Akhyar. Mereka yang dari awal menemani saya di rumah sakit", Dindapun mengenalkan Saras dan Akhyar kepada Syamsul. Saras dan Akhyar pun bersalaman sambil memperkenalkan diri mereka kepada Syamsul. Obrolan mereka pun semakin hangat. Syamsul nampak sudah menikmati pertemanannya dengan Saras dan Akhyar. Namun ada satu pandangan lain di wajah Akhyar. Wajahnya nampak dipaksakan untuk menikmati obrolan mereka siang itu. Entah ada apa gerangan...

Sampai saat adzan asharpun berkumandang. Seperti biasa Akhyar pamit untuk sholat di mushala rumah sakit. namun kali ini berbeda. karena kali ini dia berjalan tidak sendiri. Ada Syamsul di sampingnya.dalam perjalanan menuju mushala, terjadilah perbincangan ringan antara Syamsul dengan Akhyar. "Mas Akhyar satu angkatan dengan Dinda?", tanya Syamsul mengawali perbincangan. "Nggak Mas. Saya kakak tingkatnya Dinda. Setahun lebih dulu. Cuma kuliahnya banyak bareng dengan Dinda. Soalnya saya santai Mas", terang Akhyar sambil senyum-senyum. "Oooh. Terus Dinda itu sakit apa kata dokter?", kembali Syamsul bertanya kepada Akhyar. "Naaah..kalau itu saya sendiri belum tahu Mas. Saras mungkin tahu. Karena tadi yang diajak ngobrol sama dokter Saras Mas", jelas Akhyar. "OOh gitu. Semoga Dinda baik-baik saja ya. saya khawatir sekali sama Dia", terang Syamsul dengan tatapan sedih. Mendengar ucapan Syamsul, Akhyar merasa ada yang mengganjal di hatinya. "kenapa Mas Syamsul perhatian amat sih sama Dinda", bisik hatinya saat itu. Kemudian mereka pun sibuk dengan persiapan sholat ashar dan perbincangan mereka pun terhenti sesaat. (to be continued)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post