Dwi Ning Wahyuni Budi

Dwi Ning Wahyuni Budi, S.Pd,M.Sc Guru IPA MTs N 34 Jakarta Timur. Anggota Komunitas Guru Belajar Nasional (KGBN) ...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEKEPING HATI ADINDA
PART 31

SEKEPING HATI ADINDA

#TANTANGANMENULISHARIKE-76GURUSIANA

Indah terkesiap saat matanya tertuju pada layar gawainya. Begitu banyak telepon masuk beberapa hari terakhir. Yang paling baru ada nama Saras di sanan. Segera Indah menelpon balik nomor Saras. Beberapa kali tidak ada respon dari Saras. Akhirnya Indahpun mencoba menelpon kakaknya, Dinda. Hal yang sama Indah alami. Telepon genggam kakaknya pun tidak bisa dihubungi. Mulai tidak nyaman hati Indah. Pikirannya pun menerawang tidak tentu. Tiba-tiba gawainya bergetar. Ada nada panggilan masuk di sana. Tetapi Indah tidak tahu dari siapa, sebab tidak ada nama di sana.

"Assalamu'alaykum", suara laki-laki terdengar dari seberang sana. "Wa'alaykumsalam. Dengan siapa ini ya?", tanya Indah kepada suara yang tidak dikenalnya itu. "Saya Akhyar, teman kuliah Dinda. Ini Indah bukan, adiknya Dinda?", suara di seberang sana pun balik bertanya kepada Indah. "Iya betul. Saya Indah adiknya Mbak Dinda. Ada apa ya Mas?", suara Indah mulai menunjukkan kegelisahannya. "Hmmm..ini. saya hanya mau kasih kabar, kalau Dinda masuk rumah sakit", dengan perlahan Akhyar mencoba menjelaskan tujuan dirinya menelpon Indah. "Haaaa!. Mbak Dinda masuk rumah sakit!?. Kok bisa Mas ?!Kenapa Mas Mbak Dindaa?!" kapan masuk rumah sakitnya?!", Indah bagai disambar petir siang hari mendengar berita yang disampaikan Akhyar saat itu. Pertanyaan-pertanyaan langsung tumpah kepada Akhyar yang saat itu belum berkata-kata lagi. Hening di seberang sana. "Hiks..hiks..hiks..Mbak Dinda kenapa Mas?", Indah bertanya kembali dengan suara yang mulai melemah. Isak tangis mulai terdengar dari mulutnya. Akhyar diam sesaat. Mencoba memberi ruang untuk Indah menumpahkan semua pertanyaan pada dirinya. "Indaaah. Indah tenang dulu ya. Tidak usah panik seperti itu. Kasian bapak sama adikmu kalau mereka mendengar Indah seperti itu", dengan bijak Akhyar menasehati Indah yang mulai tidak terkontrol emosinya. "Indah denger dulu Mas Akhyar ya. Mbak Dinda sekarang dirawat di RSUD Gamping. Ditemanin sama Mbak Saras. Indah kenal kan Mbak Saras?" Naah sekarang Indah sudah tahu kabar Mbak Dinda. Sekarang kira-kira siapa yang bisa datang ke sini Ndah?", dengan mengatur intonasi bicaranya, Akhyar mencoba memahami perasaan Indah saat itu. "Ya Allah, apa lagi yang harus kami alami? saya bingung Mas. di rumah ada bapak yang mesti dirawat. Sedangkan Hanif belum bisa ditinggal sendirian di rumah", sambil tersendat-sendat menahan isak tangisnya, Indah menerangkan kondisinya pada Akhyar. "Ya. Coba kamu pikir-pikir dulu saja. Kira-kira siapa yang bisa diutus ke sini. Tapi untuk sekarang kamu tenang saja. InsyaAllah Mas Akhyar sama Mbak Saras akan menemani Mbak Dinda di rumah sakit. Kamu yang sabar ya. Sudah dulu ya Ndah. Mas Akhyar janji mau ke rumah sakit. Ini baru selesai kuliah. Nanti kalau ada info lagi, Mas Akhyar kasih kabar. "Assalamu'alaykum", Akhyarpun menyudahi pembicaraannya dengan Indah. Tinggal Indah berpikir, siapa kira-kira yang bisa membantunya untuk mau menengok Mbak Dinda di Jogja.

"Mbaaaak. Bapak sudah nih mandinya", teriakan Hanif membuyarkan lamunan Indah. "Iya iya. Sebentar. Tolong kamu antar bapak ke luar rumah ya Nif. Bapak biar berjemur dulu", sambil menyeka airmatanya, Indah bergegas ke ruang tamu. Di sana sudah nampak bapak dan adiknya. Hal yang membuat mereka selalu belajar bersyukur sampai saat ini adalah perkembangan Pak Suratno yang luar biasa. Sudah bisa berjalan walau tertatih-tatih. Hanif mengikuti langkah bapaknya dari belakang.

"Sudah sana Nif. Kamu ke tempat Pakde Slamet. Sudah mau jam 8 itu. Nanti terlambat", Indah mengingatkan adiknya untuk segera berangkat ke rumah Pakde Slamet. "Iya Mbak. Eh..itu Mas Syamsul Mbak", Hanif memberi isyarat kepada Indah bahwa ada yang menghampiri mereka. "Assalamu'alaykum", sapa Syamsul kepada Pak Suratno, Indah dan Hanif. "Wa'alaykumsalam", jawab Indah dan Hanif bersamaan. "Eeeh.. Mas Syamsul. Tumben ini. Ada apa Mas?", tanya Indah sambil menemani bapaknya yang sedang berjemur di panas matahari pagi. "Enggaaak. mampir saja. Alhamdulillah Pak Suratno sudah mulai pulih ya Pak?", tanya Syamsul kepada Pak Suratno. "Heeee", Angguk Pak Suratno sebagai tanda jawaban atas pertanyaan Syamsul. "Iya Mas. Alhamdulillah. Tinggal latihan bicara nya Mas", jawab Indah mencoba menjelaskan keadaan bapaknya kepada Syamsul. "Mbaak. hanif berangkat dulu ya", tiba-tiba Hanif menyela pembicaraan Indah dengan Syamsul. "Iya. hati-hati ya", jawab Indah kepada Hanif. "Yang rajin ya Nif. Biar Pakde seneng", ujar Syamsul sambil bercanda. Hanif hanya cengar-cengir saja diajak bicara dengan anak bos nya. Sementara Syamsul nampak melihat-lihat sekitar rumah Indah. "Dinda kemana Ndah. Kok beberapa hari ini Mas Syamsul gak lihat?", tanya Syamsul sambil memperhatikan bagian dalam rumah Indah. Indah pun terhenyak kembali, teringat dengan berita yang baru dia terima pagi ini. Mukanya terasa panas. Indah tidak bisa menahan airmatanya mengalir. Indah mencoba memalingkan wajahnya dari hadapan bapaknya. Tetapi Mas Syamsul sudah terlanjur melihatnya. "Ndah? kenapa?", tanya Syamsul kepada Indah. Indah pun menarik tangan Syamsul untuk menjauhi bapaknya Indah tidak ingin kabar tentang Dinda didengar oleh bapaknya. Ceria pun mengalir dari ulut Indah. Indah tidak tahu kepada siapa lagi dia akan menceritakan tentang kakaknya. Orang yang selama ini banyak menolong dia dan keluarganya adalah Syamsul. Anak pakde Slamet yang saat ini sedang ada di rumahnya. (to be continued)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post