DWI RAHAYU EAS

Saya seorang guru , Bagi saya belajar tidak mengenal usia, dan tidak ada kata terlambat, saya ingin bisa menulis dengan baik dan benar. Mohon kritik dan s...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jelita Nya Jadi Pelupa

Jelita Nya Jadi Pelupa

Jelita Nya Jadi Pelupa

Karya : Dwi Rahayu Endah AS,

 

 

                Mulai saat itu namaku berubah menjadi Jelita , alias jelang lima pulu tahun. Apa boleh buat suamiku sekarang memangilnya begitu.

            Hari ini nampak suamiku pulang lebih awal dari kantor, dan mengajaku jalan jalan mencari tempat untuk makan bakso yang enak, akhirnya kami pun berdua naik moror berboncengan menuju tukang bakso, setelah pesan kami pun duduk bersebelahan di pojok ruangan tukang bakso, Alhamdulillah tidak berapa lama bakso tersaji di hadapan kami, nyam terbayang nikmat sekali bakso ini.

            Namun entah mengapa aku tiba tiba tidak dapat melihat sepontan aku teriak “ Mas tolong aku kok aku tidak dapat melihat ! “ Teriakku

“ Yang bener Jelita , “ Kata suamiku

Nampak suamiku melambai lambaikan tangannya di hadapan wajahku tapi sangat tidak jelas aku lihat, dan suamiku mencoba mengambil daftar menu di meja sambil menyodorkannya padaku.

“ Coba baca ini “ kata suamiku

Aku mencoba membaca tulisan itu tapi masih tidak bisa ku baca, ya allah ada apa dengan mataku ini , aku merasa sangat ketakutan dan suamiku pun nampak bingung melihat aku yang terlihat sangat cemas.

Aku mencoba melihat sekelilingku semua buram tidak jelas sama sekali , beberapa saat kami berdua bingung , sampai akhirnya aku meneteskan air mata dan menangis terisak isak, saat itulah suamiku mem buka kaca mataku untuk menghapus air mataku, setelah air mata di hapus aku coba membuka mata dan aku terkejut semua nampak jelas terlihat , tulisan daftar menu, suamiku,sekelilingku pun terlihat jelas tanpa aku sadari aku pun teriak , “ Alhamdulillah mas aku dapat melihat, “ tampak suamiku semakin bingung kenapa setelah kacamata di buka aku bisa lihat, suamiku terlihat berfikir sejenak lalu tertawa terbahak bahak sambil  berbicara pelan padaku “ He jelita kamu bikin heboh aja ya, ya iya lah kamu gak bisa lihat jelas ini kacamatamu kena uap bakso yang panas yang menghalangi pandanganmu, “ suamiku menjelaskan padaku pelan pelan takut terdengar oleh orang lain kan malu.

            Akhirnya aku malu sendiri sambil berusaha melanjutkan makan baksonya, sedangkan suamiku terlihat konyol ingin tertawa tapi nampak tertahan, aku dalam hati berkata “ Pasti nanti di rumah aku habis di olok olok “ Aku pasrah deh.

Setelah selesai kami pun keluar dari warung bakso itu dan melanjutkan jalan jalan dengan motor kami, belum seberapa jauh aku merasa sangat pedih mataku kemasukan debu, dan aku baru teringat aku tidak pakai kacamata dan kacamataku tertinggal di tukang bakso, akupun berusaha ngasih tahu suamiku “ Mas maaf ada yang ketinggalan di tukang bakso , balik lagi dong, “ kataku.

            Suamiku pun putar arah kembali ke tukang bakso, sesampai disana aku kembali ke meja tempat kami makan, aku mencoba mencari kacamataku, tapi tak tampak di meja tempat kami makan tadi. Yang ada hanya mangkok bekas makan kami tadi yang kebetulan belum di bereskan, aku nampak bingung dan mencoba bertanya pada pelayan , “ Mas tadi ada barang saya yang tertinggal mas lihat  gak ? “ kataku  “ Gak  bu “ jawab pelayan singkat, setelah itu aku coba buka tasku dan ku bongkar isi tas satu persatu tapi tidak ku temukan kacamataku juga. Mungkin karena terlalu lama aku di dalam suamiku menyusul masuk dan bertanya “ Barang apa sih Jelita yang tertinggal ?” kata suamiku

“ Kacamataku mas “ jawabku singkat

Suamiku terlihat kaget dan tersenyum sambil menghampiriku “ Itu di atas kepalamu kamu jadikan bando itu apa?  Kacamata bukan ? “  Suamiku Nampak geli melihat ekpresiku

“ Astagfirulloh “  akupun beristigfar

            Rupanya saat tadi makan kacamataku di lepas dan aku jadikan bando di kepalaku.

Aku sadar memang cocok namaku JELITA  mungkin ini tanda tanda jelita ya ?

Jelang Lima Puluh Tahun.

 

Akhirnya kami pulang sambil tertawa sepanjang jalan.

 

 

The End

 

 

Rangkasbitung, 5 November 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pelupa? Ya jelaslah, Jelita gitu loh. Cerita yang keren, Bu Jelita, eh Bu Dwi.

05 Nov
Balas

Terimakasih bapak mohon kritik dan sarannya , salam literasi.

06 Nov

Jelita pelupa maklumlah

05 Nov
Balas

Terimakasih bunda sudah berkenan singgah, mohon kritik dan saran, salam literasi

05 Nov

Hehehe..faktor U. Sukses selalu bunda. Sdh di folback ya bunda

05 Nov
Balas

Terimakasih, di tunggu kritik dan sarannya , salam literasi

05 Nov

Faktor u ....jelita. keren banget ceritanya bunda. Salam sukses selalu.

05 Nov
Balas

Terimakasih salam literasi

05 Nov

Ada yang sangat menarik perhatian saya. Ndak bisa lihat karena kaca mata tertutup uap bakso. Lha itu kan memang begitu. Ini pasti karena faktor U. Tulisan yang menarik Bu Dwi Rahayu.

05 Nov
Balas

Terimakasih pak, mohon kritik dan saranya terutama dalam penulisan nya masih banyak yang salah dalam penggunaan tanda baca dan lainnya, salam literasi

06 Nov



search

New Post