Dwi Rostika Dharmawati

Dwi Rostika Dharmawati, Guru SMA Negeri 1 Tanjungpandan. Mengajar bidang Studi Biologi. Lahir di Tanjungpandan, 25 Januari 1964...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ibu Rumah Tangga Juga Kartini
kompasiana.com n dwierde

Ibu Rumah Tangga Juga Kartini

Tantangan Hari Ke-94

#tantanganGurusiana

Raden Ajeng Kartini diremikan oleh Presiden Soekarno sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 2 Mei 1964. Sejak tanggal 21 April 1965 diperingati sebagai hari Kartini. Dan tanggal 21 April merupakan hari kelahiran Raden Ajeng Kartini.

Apabila menyebutkan nama Kartini, pastilah akan mengingat ungkapan “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Habis Gelap Terbitlah Terang adalah nama judul buku yang berisikan kumpulan surat RA Kartini untuk sahabat penanya di Eropa dan tulisannya di majalah-majalah Eropa. Dalam suratnya banyak menceritakan keinginan RA Kartini seperi kaum wanita Eropa dan terlepas dari penindasan di masa itu. Yang mengumpulkan surat-surat tersebut adalah seorang Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda bernama J.H Abendanon, mengumpulkannya menjadi sebuah buku dan diberi judul dalam bahasa Belanda Door Duisternis tot Licht yang artinya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”, Buku tersebut diterbitkan pada tahun 1911. Dan pada tahun 1922, balai Pustaka menerbitkan buku tersebut dalam bahasa Melayu dengan Judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Tulisan Kartini sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan mengubah pemikiran mereka terhadap perempuan pribumi di Jawa. Dan sejak itu dimulainya kesetaraan gender pada perempuan tidak dianggap tabu lagi.

Nama RA Kartini selalu di kenang sebagai perempuan yang memperjuangkan emansipasi perempuan. Semua perempuan yang mengenal sejarahnya mengagumi pengorbanannya.

Pada zaman sekarang ini perempuan sudah hampir tidak ada yang diperlakukan seperti perempuan di zaman Kartini, yakni tidak berpendidikan, dipingit berdiam di rumah mengurus dapur, suami dan anak-anak saja tanpa punya hak untuk melakukan keinginannya sendiri, dijodohkan dengan orang tak dikenal dan selalu siap untuk dimadu.

Akan tetapi pada zaman sekarang apabila ada seorang perempuan yang tidak bekerja di luar rumah, dia juga dapat dikatakan seorang pejuang. Dia pejuang bagi keluarganya dengan mendidik anak-anaknya agar menjadi orang yang dapat membanggakan keluarga. Setiap hari dia menyiapkan makanan yang bergizi untuk anak-anak dan suaminya. Untuk dapat memberikan makanan yang bergizi dia pun haruslah belajar. Belajar bisa di dapatkan darimana saja. Untuk belajar tidak ada lagi yang dapat menghalangi perempuan dimanapun.

Bukanlah hanya perempuan yang bekerja diluar rumah, memiliki karir dapat dikatakan wanita yang memiliki daya juang seperti Kartini. Tetapi ibu-ibu rumah tangga yang mendidik dan membawa anaknya menjadi orang-orang yang membanggakan, paling tidak bagi dirinya adalah kartini-kartini yang hebat. Jangan pernah kita lupakan itu.

Perempuan karir yang sukses, tetapi dia melupakan kodratnya adalah seorang perempuan tidaklah dapat disebut seorang Kartini. Karena hakekatnya perjuangan Kartini adalah agar perempuan mempunyai hak yang sama dengan kaum lelaki dalam hal kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. Kesempatan untuk mengeksplor kemampuannya tanpa meninggalkan norma-norma yang berlaku.

Banyak kaum perempuan yang mengatasnamakan emansipasi perempuan, untuk memperjuangkan kebebasannya. Kebebasan yang kebablasan terutama dalam pergaulan yang sangat bebas. Dalam agama kita pun tidak pernah kita mendengar ataupun membaca ada batasan-batasan menempatkan perempuan dalam ruang yang sempit. Agama menempatkan perempuan dalam ruang yang luas sehingga perempuan dapat mengaplikasikan potensi yang dimilikinya. Tetapi ada hal-hal yang diatur dalam agama tentang perempuan agar kodratnya sebagai seorang perempuan tidak ditinggalkan demi kemaslahatan hidupnya.

Jadi para perempuan pejuang dimanapun anda berada, yang mampu memperjuangkan hidupnya dan hidup oarang lain, anda layak disetarakan dengan RA Kartini.

Selamat memperingati Hari Kartini 2020

Tanjungpandan, 21042020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju bu, perjuangan kaum perempuan tak ada batasnya, untuk dirinya sendiri dan orang lain

22 Apr
Balas

Setuju banget bu

22 Apr

Setuju Bu, keren

22 Apr
Balas

Iye...ibu kite membuat kite bisa seperti sekarang hanya seorang IRT

24 Apr

Betul Bu Dwi

22 Apr
Balas

Sip bu ana

24 Apr

betul bun IRT adalah kartini masa kini...selamat hari kartini

21 Apr
Balas

Selamat hari kartini juga bu

22 Apr



search

New Post