Dwi Rostika Dharmawati

Dwi Rostika Dharmawati, Guru SMA Negeri 1 Tanjungpandan. Mengajar bidang Studi Biologi. Lahir di Tanjungpandan, 25 Januari 1964...

Selengkapnya
Navigasi Web
Selesai Sudah Masa Karantina Mandiri
koleksi dwierde

Selesai Sudah Masa Karantina Mandiri

Tantangan Hari Ke-93

#tantanganGurusiana

Selesai Sudah Masa Karantina Mandiri

Kemarin Minggu, 19 April 2020, Bapak Bupati Belitung selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Belitung menyampaikan laporan terkini dari Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Tingkat Nasional untuk Kabupaten Belitung, bahwa sudah terdapat 4 orang yang positif Covid-19 di Kabupaten Belitung. Tiga orang diantaranya pernah ada kontak fisik. Dan dua dari tiga orang tersebut merupakan ibu dan anaknya.

Hari ini Senin, 20 April 2020, kembali Bapak Bupati Belitung menyampaikan hasil terkini penanganan dan penyebaran Covid-19 di Kabupaten belitung. Bahwa satu orang dari 4 orang yang dinyatakan positif Covid-19, setelah melalui isolasi di RSUD Marsidi Juwono Kabupaten Belitung dan beberapa tes, dinyatakan negatif. Dan merupakan pasien Covid-19 pertama di prov Bangka Belitung yang sembuh dari Covid-19.

Memang menularan Covid-19 ini bisa terjadi dari orang yang tidak menunjukkan gejala tertular, akan tetapi merupakan karier (pembawa). Hal inilah yang sangat berbahaya, karena tidak ada gejala, sementara apabila dia berhubungan dengan orang disekitarnya. Maka orang yang ada disekitarnya akan tertular pula.

Berkaitan dengan hal ini, teringatlah pada saat anak kami yang tengah yaitu Bang Naufal, pulang dari Bandung. Pada waktu dia pulang ke Belitung, kasus orang terjangkit Covid-19 di Bandung sudah banyak. Makanya kami sangat khawatir dan segera memintanya untuk pulang ke Belitung. Selain itu juga perkuliahannya pun dilaksanakan di rumah masing-masing secara online dalam jangka waktu yang tidak dapat ditentukan.

Sebelum hari kepulangannya aku sudah memberikan arahan apa yang harus dia gunakan selama perjalanan dan apa yang tidak dan harus dia lakukan. Begitu pula aku katakan bahwa nanti sesampainya di rumah, dia harus mengikuti aturanku.

Pada hari Minggu, 5 April 2020, ketika bang Naufal kami tidak menjemputnya di Bandara, tetapi minta bantuan teman ayahnya yang biasa menjemput tamu di Bandara.

Sesampainya di rumah, dia mulai mengikuti aturan rumah yakni masuk lewat pintu belakang. Sebelum masuk dia harus membuka sepatu dan kaos kaki, lalu membuang masker dan sarung tangan ketempat sampah. Tas dan kopernya disemprot dengan desinfektan sebelum dimasukkan ke dalam rumah. Tanpa ada jabat cium tangan, dia langsung aku suruh masuk kamar mandi belakang, yang telah ku persiapkan air rebusan daun sirih dan daun serai wangi hangat untuk mandi. Pakaian semuanya langsung masuk mesin cuci dan digiling. Selama sepuluh hari dia mandi dengan air rebusan daun sirih dan daun serai wangi.

Peralatan makannya kami pisahkan pada rak yang berbeda. Walaupun perlakuan ini cukup tidak mengenakkan untuk orang yang sehat diperlakukan seperti orang yang sakit parah dan dapat menularkan orang lain. Tetapi suka tidak suka ini harus dilakukan. Dalam perjalanan yang cukup panjang dari Bandung ke Belitung dan telah bertemu dengan banyak orang di tempat umum, segala kemungkinan bisa saja terjadi dan harus lah diwaspadai.

Pada saat dia pulang sudah ada kasus orang positif Covid-19 di Kabupaten Belitung, maka setiap orang yang masuk ke Kabupaten Belitung melalui udara maupun laut merupakan ODP (Orang Dalam Pengawasan) dan diberi tanda berupa gelang orange. Pada gelang tersebut terdapat barcode, yang apabila discan akan terdapat link dengan aplikasi berisi identitas ODP. Gelang sistem barcode ini menurut yang aku baca adalah satu-satunya di Indonesia, Provinsi Bangka Belitung yang menerapkannya. Begitupun dengan bang Naufal menggunakan gelang tersebut dan harus menjalani 14 hari karantina mandiri di rumah. Selama 14 hari itupun dia tidak pernah sekalipun keluar rumah.

Dan hari ini Senin, 20 April 2020 sudah lebih dari 14 hari masa karantina mandiri, dan wajib melaporkan ke Posko Pelayanan Covid-19 terdekat.

Tadi siangpun aku antar dia ke Posko terdekat untuk melapor, di sana sudah ada petugas seorang dokter dan asistennya. Setelah menanyakan hal-hal berkaitan dengan gejala covid-19 dan pengukuran suhu tubuh, maka petugas memberikan Surat Keterangan Pemeriksaan yang menerangkan bahwa yang bersangkutan selama observasi tidak ditemukan gejala dan tanda infeksi Coronavirus Disease.

Anak kami kelihatannya sudah lega, paling tidak dia sudah bisa lebih leluasa berada di dalam rumah dan juga diperbolehkan keluar rumah untuk keperluan tertentu.

Mudah-mudahan pandemi Covid-19 di Kabupaten Belitung ini segera teratasi tidak sampai meluas dan pasien yang dinyatakan positif dan pasien dalam pengawasan segera di sembuhkan, sehingga Belitung kembali menjadi zona hijau. Begitu pula Indonesia dan Dunia segera terbebas dari Cororonavirus Disease.

Tanjungandan, 20042020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah lega ngendengarnya bu, smg Naufal selalu sehat

21 Apr
Balas

Aamiin...makase bu

21 Apr

Alhamdulillah kabar yang enak mendengarnya, semoga Naufal sehat selalu

26 Apr
Balas

Aamiin...makasih doanya

27 Apr



search

New Post