Tantangan Hari Ke-58

#tantanganGurusiana

“Adek...sini. Bantu Ibu!” aku memanggil anak bungsuku. Kulihat dia menuruni tangga dari kamarnya di lantai atas. “Ada apa bu?” Dia bertanya. “Tolong ambilkan daun simpor di depan rumah tuh, tiga atau empat helai. Adek pilih yang daunnya lebar. Bawa pisau untuk memotong tangkai daunnya” Aku memintanya untuk mengambil daun simpor yang tumbuh di depan rumah kami. Sambil membawa empat helai daun simpor dia bertanya,” untuk apa daunnya Bu?” Aku jawab lagi “Untuk membungkus ikan pais.” Di daerah kami yang dimaksud dengan ikan pais adalah ikan yang dipepes.

Tulisanku kali ini bukan menulis tentang cara membuat ikan pepes, tetapi mengenai daun untuk membungkus ikan pepesnya. Yah seperti diatas tadi aku sebutkan namanya daun simpor. Daun simpor banyak tumbuh didaerah kami yaitu daerah Belitong. Nama Indonesianya simpur. Simpor termasuk suku Dillaniaceae dengan nama ilmiah Dillenia suffruticosa. Tanaman ini bisa berpa semak, perdu ataupun pohon dengan tinggi hingga 40 meter sd 50 meter dengan lingkar batang 125 cm sd 200 cm. Permukaan batangnya sering terlihatseperti retakan, mengelupas dalam kepingan atau seperti kertas. Warna batang nya cokelat kemerahan atau kadang-kadang cokelat keabuan. Memiliki daun terletak spiral pada batang, dengan tepi daun rata, bergelombang, atau bergerigi. Tulang daunya sangat menonjol.

Bunga dalam rangkaian di terminal atau di ketiak daun. Mahkota bunga terpisah dengan warna yang mencolok berwarna kuning atau putih.

Buah terlidungi daun kelopak yang membesar, menutup atau membuka dalam bentuk bintang, buahnya bisa dimakan dan terasa asam.

Di Belitung tanaman ini merupakan salah satu tanaman primadona dan juga dijadikan salah satu ikon tanaman khas daerah. Tanaman simpor di Belitung ada dua jenis yang dikenal dengan simpor laki dan simpor bini. Yang banyak tumbuh di daerah ini adalah simpor bini yang memiliki daun lebih lebar dibangdingkan dengan simpor laki. Simpor laki memiliki batang yang bisa menjadi pohon yang tinggi. Menurut tetua adat kayu simpor laki dapat mengusir binatang buas.

Karena tanaman simpor memiliki daun yang lebar, di Belitung sejak dahulu kala daunnya dimanfaat kan untuk membungkus. Antara lain dimafaatkan oleh penjual di pasar tradisional untuk membungkus dagangannya, untuk membungkus lontong, membungkus kue, membungkus mie khas belitung dan banyak lagi manfaatnya sebagai pembungkus.

Akan tetapi bukan hanya bermanfaat untuk membungkus saja, batang, daun dan bunga/buah tanaman simpor memiliki khasiat bagi kesehatan. Antara lain untuk :

1. Mengobati panas dalam

2. Mengontrol kadar gula darah sehingga cocok untuk penderita diabetes.

3. Meredakan radang usus.

4. Mengobati sariawan dan bibir kering

5. Membantu pengobatan leukeumia, karena didalam daun simpor ini ada anti leukeumia

6. Mengobati demam dan diare.

7. Meredakan rematik

8. Obat sakit kulit

9. Sebagai obat flu dan batuk

10. Menghilangkan ketombe dan kutu rambut.

Tanaman simpor saat ini banyak ditanam sebagai tanaman hias, karena tanaman ini bisa dibonsai dan memiliki bunga yang cantik.

Tanaman simpor menjadi salah satu ikon pulau Belitung , sehigga banyak diabadikan dalam bentuk lukisan dan motif batik khas belitung, ataupun barang cinderamata tertentu.

Ingin merasakan uniknya makan dengan alas daun simpor atau ingin mengoleksi batik khas belitung motif simpor ? Yuk datang ke Belitung Negeri Laskar Pelangi.

Tanjungpandan, 16 Maret 2020

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Simpur

https://negerilaskarpelangi.com/2019/07/16/daun-simpore-banyak-digunakan-alas-makanan-di-belitung/