Dwi Syaeful Mujab, S.Pd. M.Pd.

#SinauNulis...

Selengkapnya
Navigasi Web
PENINGKATAN KECEPATAN MEMBACA HURUF JAWA  DENGAN MATERI MODEL QIROATI

PENINGKATAN KECEPATAN MEMBACA HURUF JAWA DENGAN MATERI MODEL QIROATI

1. Latar Belakang

Mata Pelajaran Bahasa Jawa di sekolah, termasuk kurikulum muatan lokal yang telah disahkan keberadaannya oleh keputusan Gubernur Jawa Tengah dan diperdakan. Mata pelajaran ini berfungsi memberikan peluang untuk pengembangan kompetensi siswa yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan, inilah yang kemudian disebut dengan muatan local. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006 tentang pembelajaran mata pelajaran Bahasa Jawa, huruf Jawa sudah diajarkan pada siswa SD mulai dari kelas III dan kelas VI, dilanjutkan pada jenjang SMP selama 3 tahun, sampai pada jenjang SMA selama 3 tahun.

Pembelajaran yang dimaksud yaitu membaca huruf Jawa. Selama rentang waktu 9 tahun itu, pembelajaran membaca huruf Jawa ternyata tidak mencapai kompetensi yang diharapkan. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Jawa, salah satu sebab rendahnya kecepatan membaca huruf Jawa adalah karena siswa kurang terbiasa membaca huruf Jawa. Mereka malas membaca buku berhuruf Jawa tersebut karena huruf Jawa dianggap sulit dan kurang menarik. Selain itu, disebabkan juga karena kurangnya kesadaran membaca pada masing-masing individu dan lingkungan yang kurang mendukung serta kurang menyadari betapa pentingnya membaca huruf Jawa dalam kehidupan mereka.

Hingga sekarang ini, kegemaran membaca huruf Jawa pada siswa masih kurang. Masalah tersebut dapat dilihat dari kenyataan bahwa siswa malas untuk belajar membaca huruf Jawa. Mereka hanya mau belajar jika keadaan mendesak, misalnya saja akan ada ulangan atau ujian. Selain itu, kurangnya keantusiasan siswa terhadap pelajaran bahasa Jawa juga terlihat saat proses belajar mengajar. Saat memperoleh pokok bahasan dan materi yang berkaitan dengan membaca huruf Jawa, banyak siswa enggan atau mengeluh. Namun, apabila guru sering memberikan materi sebagai bahan untuk membaca, maka lama kelamaan siswa akan terbiasa. Kondisi seperti ini akan berlanjut hingga di luar sekolah, dengan sendirinya siswa menjadi gemar membaca huruf Jawa. Dengan demikian peranan pendidik sangat berperan dalam membentuk masyarakat yang gemar membaca huruf Jawa.

Biasanya proses pembelajaran kecepatan membaca yang telah dilakukan hanya sekedar untuk memenuhi target materi yang harus diajarkan. Guru hanya mengajarkan materi tersebut secara teoretis tanpa adanya latihan-latihan yang mencukupi. Di sisi lain, guru juga dihadapkan pada terbenturnya alokasi waktu yang hanya dua jam tiap minggu. Dalam buku-buku penunjang pembelajaran Bahasa Jawa, pengajaran membaca huruf Jawa diajarkan dengan model materi yang sederhana. Pembelajaran tersebut menggunakan model ceramah dalam pengajaran membaca huruf Jawa, tanpa memberikan latihan-latihan yang menarik supaya siswa lebih menyukai membaca huruf Jawa. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, model materi yang terdapat dalam buku-buku penunjang pembelajaran membaca huruf Jawa tidak disertai dengan materi yang praktis dan efisien. Hal tersebut mengakibatkan pembelajaran tidak dapat berhasil dengan baik. Dengan model materi yang terdapat pada buku-buku pembelajaran yang ada sekarang ini memerlukan waktu relatif cukup lama dan seringkali peneliti menemukan buku panduan pembelajaran huruf Jawa tidak runtut, Oleh karenanya, diperlukan model materi baru agar siswa dapat cepat belajar membaca huruf Jawa secara cepat dan runtut.

Upaya pembinaan telah dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan sejak siswa duduk di bangku Sekolah Dasar. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa kemampuan membaca huruf Jawa siswa Sekolah Menengah Pertama pada umumnya masih jauh dari yang diharapkan. Para siswa kesulitan memahami bacaan yang ada dikarenakan buku-buku pembelajaran yang sistematika pengajarannya tidak runtut, bahan ajar atau materi tidak disesuaikan dengan tingkat kesukaran membaca bagi siswa.

Dalam setiap pengajaran, keberhasilan pembelajaran dianggap berhasil karena faktor pemegang utamanya adalah guru, walaupun masih ada faktor lain yang mendukung dalam keberhasilan pembelajaran seperti siswa, kurikulum, buku ajar, dan model materi yang dikembangkan dalam proses pembelajaran. Seorang guru harus terampil menentukan cara belajar-mengajar yang menarik dan tepat. Adapun cara-cara melaksanakan pembelajaran atau mengajar pada waktu tatap muka diperlukan penyajian dan media pengajaran yang menarik dan tepat agar tercapai tujuan khusus pembelajaran secara maksimal. Membaca huruf Jawa merupakan keterampilan membaca pada umumnya. Dalam kegiatan membaca, pembaca memerlukan dasar pengetahuan yang tersusun dengan baik. Begitu juga dengan siswa, agar dapat membaca huruf Jawa dengan baik diperlukan suatu cara atau model dengan materi pembelajaran yang tersusun dengan baik atau bersifat runtut dan disesuaikan dengan tingkat kesukarannya.

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan rendahnya kemampuan membaca huruf Jawa pada kelas X IPS 5 SMA N 2 Kendal tahun pelajaran 2017-2018. Permasalahan tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut. Pertama, kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran membaca huruf Jawa. Kedua, tidak adanya buku ajar pembelajaran membaca huruf Jawa yang materinya bersifat runtut dan sesuai dengan tingkat kesukarannya. Ketiga, diperlukan materi model baru dalam pembelajaran membaca huruf Jawa. Keempat, penggunaan materi yang kurang tepat. Kelima, tidak tersedianya alokasi waktu yang tepat, karena pada waktu SMP belum menguasai.

3. Cara Penyelesaian Masalah

Upaya meningkatkan kecepatan membaca huruf Jawa dilakukan dengan melakukan penggantian model pembelajaran konvensional melalui model pembelajaran Qiroati sebagai upaya memberikan motivasi kepada siswa agar lebih cepat membaca huruf Jawa.

Kecepatan membaca huruf Jawa siswa kelas X IPS 5 SMA N 2 Kendal tahun pelajaran 2017-2018 belum memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil survey terhadap nilai siswa dan wawancara dengan guru bidang studi. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor internal berupa minat siswa yang kurang positif dalam pembelajaran membaca huruf Jawa. Faktor eksternal berupa pemilihan materi yang masih bersifat konvensional, tidak adanya buku pembelajaran yang bersifat runtut dan sesuai dengan tingkat kesukarannya. Pemilihan materi dalam pengajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh besar dalam keberhasilan pembelajaran dan alokasi waktu yang sangat kurang, karena muatan lokal Seni Suara Jawa digabung dengan muatan lokal Bahasa Jawa yang diberi waktu dua jam dalam seminggu.

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya materi model Qiroati sebagai upaya meningkatkan kecepatan membaca huruf Jawa. Diperlukannya materi model Qiroati, dikarenakan pola pembelajaran dengan materi model Qiroati sangat sesuai dan mudah untuk dapat belajar membaca. Dengan tujuan, dapat membantu siswa membaca huruf Jawa dari yang paling sederhana, merangsang daya ingat siswa dalam mengulang bacaan atau suku kata yang sebelumnya diajarkan, dan membantu siswa cepat belajar membaca huruf Jawa.

4. Simpulan dan Rekomendasi

Hasil penelitian ini bahwa tindakan penerapan materi model Qiro’ati menunjukkan efektifitasnya yang nyata yaitu dapat diandalkan sebagai materi pembelajaran yang baik untuk meningkatkan kecepatan membaca huruf Jawa pada siswa kelas X IPS 5 SMA N 2 Kendal tahun pelajaran 2017-2018.

Setelah mengetahui pembelajaran dengan menggunakan materi model Qiro’ati dapat meningkatkan kecepatan membaca huruf Jawa, maka peneliti menyarankan pada guru, siswa, dan peneliti lainnya, hendaknya pada pembelajaran membaca khususnya membaca huruf Jawa, menguasai berbagai pendekatan, materi, teknik pembelajaran. Guru hendaknya dalam menyampaikan pembelajaran bahasa Jawa dengan materi model Qiro’ati, karena dengan pembelajaran yang mengaitkan materi dengan latihan, siswa dapat menguasai membaca huruf Jawa dengan cepat dan runtut.

5. Pelajaran yang Diperoleh

Materi merupakan tingkat penerapan teori-teori yang ada pada tingkat pendekatan. Penerapan dilakukan dengan cara melakukan pemilihan keterampilan khusus yang akan dibelajarkan, materi yang harus diajarkan, dan sistematika urutannya (Haryadi, 2006:6). Materi model Qiroati dalam pembelajarannya bersifat runtut dan terdapat pembagian tingkat kesukarannya yang selaras, materi model Qiroati sudah dikembangkan dalam pembelajaran membaca Al Qur’an sejak tahun 1963 oleh H. Dachlan salim Zarkasyi. Dalam prakteknya model materi ini praktis dan siswa dapat belajar membaca dengan cepat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran membaca huruf Jawa dengan menggunakan materi model Qiroati mampu meningkatkan kecepatan membaca huruf Jawa dan perilaku belajar siswa yang cukup baik, sedangkan hasil nontes menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran membaca huruf Jawa dengan materi model Qiroati dapat mengubah perilaku siswa untuk lebih aktif dan kreatif. Berdasar teori kecepatan yang ada hasil penelitian ini kurang maksimal akan tetapi dengan materi model Qiroati dapat meningkatkan kecepatan membaca siswa. Peneliti menyarankan agar kegiatan pembelajaran membaca huruf Jawa dengan materi model Qiroati dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah agar kecepatan membaca huruf Jawa siswa dapat meningkat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post