Kembali ke satu lagi. Yah betul. Di hari ke tujuh puluh dua, terlewat lagi, tidak menulis satu artikelpun di Gurusiana. Kalau saya ingat ingat, mungkin ini kegagalan yang ke lima. Dan yang saya heran. Kok ya tidak ada kapok kapoknya. Orang gagal normalnya ka hanya satu, dua atau ke tiga kalinya. Lah ini tidak, sampai yang ke lima. Tidak saking apanyaaa, coba. 

Tapi ya sudahlah. Mau disesali inarat kata nasi sudah menjadi bubur. Mau 'dibagaimanapun' tidak akan bisalah bubur menjadi nasi lagi. Maka tidak boleh berpanjang panjang lagi tangisannya. Tak perlu meraung raung dan patah hati karena kegagalan ini. Cukup direnungi sebentar,  lantas menulis lagi. Kembali ke nol eh maaf, kembali ke satu lagi. Tidak mengapa. Tak perlu marah sama diri sendiri, lantas 'mutung' dan tidak mau menulis lagi. Tetaplah semangat menggalakkan literasi. Ayo menulis lagi.