Dyah Kristanti

Guru SMKN Sawoo Ponorogo...

Selengkapnya
Navigasi Web
Serpihan Asa Yang Pernah Hilang

Serpihan Asa Yang Pernah Hilang

Laras mengetuk pintu kamar abangnya. Dia bermaksud mencurahkan isi hatinya pada abangnya yaitu Rangga. Siapa tahu Rangga dapat membantu Laras mendapatkan solusi atas masalahnya. Rangga pasti pernah punya pengalaman jatuh cinta dan Laras yakin pasti kak Rangga juga pernah kepergok mamanya ketika berpacaran. Laras jadi penasaran bagaimana pendapat abangnya tentang sikap mamanya ketika anaknnya mulai remaja. Tok tok tok. "Assalamualaikum, kak Rangga. Boleh aku masuk?",tanya Laras. Namun belum juga ada jawaban. Kamar Rangga masih sunyi. Sementara itu, didalam kamar Rangga masih asik konsentrasi dengan laptopnya karena tugas kuliahnya menumpuk padahal mau diadakan mid semester online dan semua harus beres minimal sebelum deadline. Huft.. Keluh rangga kesal. Karena tidak ada jawaban dari Rangga maka Laras mengulanginya mengetuk pintu sambil berteriak agak keras ,, "Kak Ranggaaa,boleh aku masuk?". Rangga kaget karena tidak biasanya Laras berteriak, pasti ada yang penting. Kemudian Rangga membuka pintu kamarnya. " Wa'alaikumsalam. Ada apa tuan putri,,pagi-pagi kok sudah heboh sendiri.. Apa gak lihat abang lagi sibuk mengerjakan tugas kuliah? Atau kamu lagi kesepian, gak ada kerjaan terus mau bantu abang nih?", ledek Rangga. Laras langsung menunjukkan muka jutek karena sikap abangnya yang usil. Laras langsung nyelonong duduk dikasur Rangga. " Tolong tutup pintunya dong kak, aku mau curhat nih",kata Laras kemudian. "Hadeh. Aku lagi sibuk bukannya dibantu malah mau curhat. Yang bener saja kau Laras ,, hhhh" , " Beneran nih gak mau bantu Laras? Kalau abang mau ketemu mbak Dina, Laras gak mau nemenin. Biar dicaplok sama macannya mbak Dina,, wek", kilah Laras tak mau kalah dengan abangnya. Rangga memang sedang dekat dengan Dina dan dia butuh bantuan Laras untuk bisa bertemu dengan Dina karena mama Dina tidak mengijinkan Rangga untuk mengajak keluar berduaan dengan Dina karena bukan muhrim. Dan dengan bantuan Laraslah akhirnya mereka bisa jalan bareng ke mall untuk sekedar bertemu. "Ada masalah apa sih kok sepertinya ganggu banget? ", tanya Rangga. "Iya nih kak Rangga. Kemarin mama marah kepadaku gegara aku dekat dengan Fatan. Lama aku berfikir akhirnya kuputuskan untuk menjauh dari Fatan karena takut dengan mama. Terus saat aku minta maaf mama selalu menangis teringat nenek. Aku jadi bingung kak Rangga, tiba-tiba mama marah namun tiba-tiba mama nangis. Menurutmu, kenapa ya Kak? ,"tanya Laras sambil berkerut dahinya. " Menurutku wajar jika mama marah karena selain kamu belum cukup usia mungkin karena kamu adalah anak perempuan mama satu-satunya jadi mama mungkin khawatir jika kamu salah pergaulan atau kebablasan kata orang jawa",jelas Rangga. "Tapi, aku kan cuma dekat tidak melakukan apa-apa sama Fatan. Belum pernah berduaan juga wkwkwk. Abang nih becandanya kelewatan ih", jawab Laras ketawa geli mendengar kata abangnya Rangga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Romantika dalam keluarga memang indah. Ade kakak rukun bikin ortu bahagia. Kenapa mamanya?

22 Jun
Balas

Hehe,, mamanya over protektif bu Endas Dasiah,,

22 Jun

Kalau ana wedok memang begitu

22 Jun
Balas

Iya bu,, suka ngambek tapi kadang gampang menyesuaikan keadaan

22 Jun



search

New Post