Dyahni Mastutisari

Lulusan FKIP UNS Solo Jurusan Pendidikan Matematika. Sekarang bertugas di MTs Muhammadiyah Patikraja Kabupaten Banyumas...

Selengkapnya
Navigasi Web

WALI MURID

Selalu ada hikmah dari hal sekecil apapun bahkan dari hal buruk sekalipun.

Hampir dua bulan 'stay at home'. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan segalanya dilakukan di rumah demi untuk memutus mata rantai penularan covid 19. Virus mematikan yang semoga segera berlalu dari muka bumi ini.

Pandemi yang telah banyak melumpuhkan berbagai sendi kehidupan tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Bermacam cara dilakukan demi kegiatan belajar mengar tetap berlangsung. Meski tak semulus yang dibayangkan. Meski tak selancar yang diharapkan. Tugas-tugas daring tetap diberikan. Respon anak mulai berkurang. Keluhan orang tua semakin banyak. Tak hanya masalah kesabaran mengajar anak sendiri di rumah tapi juga terkait kuota internet.

Ah, terlepas dari berbagai masalah yang tengah dihadapi para ortu di rumah. Saya hanya ingin berbagi cerita tentang salah satu wali murid saya sebut saja Mama A. Mamanya si A ini adalah tetangga dekat rumah saya. Semenjak A sekolah di tempat saya mengajar, mama A selalu rajin bertanya tentang banyak hal terkait sekolah.

Di tengah pandemi saat ini dia semakin aktif bertanya. Awal-awal lockdown dia tak tahu tentang tugas-tugas daring yang harus dikerjakan si A alasannya dia tak punya HP. Tapi minggu berikutnya dia datang ke rumah membawa HP second yang layarnya kecil. Minta nomer WA-nya dimasukkan ke grup kelasnya A.

Hari-hari berikutnya mama A rajin datang ke rumah minta dijelaskan tugas-tugas dari sekolah. Salut saya dengan semangatnya untuk ikut membantu belajar si A meski katanya dia hanya lulusan SD. Tapi kemauan kerasnya untuk bisa menjawab setiap tugas dari guru mapel membuat hati saya senang. Meski saya pun terkadang harus menjelaskan dengan sangat detail supaya dia paham.

Suatu saat dia pernah mengeluh ketika tugasnya hanya disuruh melihat tayangan pembelajaran di TVRI. Katanya mending dikasih tugas lewat WA katanya jadi dia ikut belajar. Wah mamanya yang rajin nih bukan si A malahan....he...he..

Mama A dengan kepolosannya dan keluguannya tetap berusaha mengikuti semua kegiatan daring dari sekolah tanpa banyak mengeluh. Pun ketika ada tarikan administrasi keuangan. Dia sigap membayar. Meski suaminya hanya buruh harian lepas tapi mama A punya ketrampilan membuat wig sehingga sedikit-sedikit bisa membantu ekonomi keluarga.

Ditengah pandemi saat ini mari saling menjaga kesehatan, tak usah banyak mengeluh meski tengah banyak masalah berpeluh. Semua juga merasakan masalahnya masing-masing, dengan kadarnya sendiri-sendiri. Karena Allah tak akan memberi ujian di luar batas kemampuan hambaNya. So keep spirit, mengeluhlah hanya pada Allah SWT. Semoga pandemi ini segera berakhir.

Aamiin yaa robbal'alamin

Patikraja, 15 Mei 2020, edisi menulis lagi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post