Dyna Rukmi Harjanti Soeharto

SDIT Al Uswah Banyuwangi...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bekerja dan Bahagia

#Tantangan_Karya_Anggota #Tantaka_Juni #Tema1_Aku dan Pekerjaan Bekerja dan Bahagia Saat masih kuliah dulu, jika ada yang bertanya tentang pekerjaan aku selalu menjawab bahwa aku ingin menjadi ibu rumah tangga saja, ingin mendidik dan mendampingi tumbuh kembang anak-anakku sendiri. Ya, memang begitulah keinginanku sebenarnya. Menjadi ibu rumah tangga dan mendidik anak-anak di rumah. Mungkin ini karena aku tumbuh di keluarga dengan ibu bekerja, di mana saat ibu tak punya asisten rumah tangga, aku sering ikut ibu ke sekolah tempatnya mengajar atau dititipkan di rumah orang yang sering membantu ibu di rumah. Aku tak ingin hal seperti itu terjadi pada anak-anakku. Tetapi rupanya Allah punya skenario lain untukku. Sejak lulus kuliah aku sudah mulai mengajar dan akhirnya jatuh cinta dengan dunia pendidikan. Aku berat untuk meninggalkan anak-anak idealis yang kucintai, yang akhirnya aku minta izin suami untuk tetap mengajar setelah menikah. Alhamdulillah suami mengizinkan dan sangat mendukung keinginanku. Saat anak-anakku lahir, keinginanku dulu untuk full mendidik mereka di rumah agak bergeser. Tetap ada saat-saat mereka tidak bersamaku, yaitu saat aku mengajar di sekolah. Tetapi aku sudah minta izin kepada kepala sekolah untuk membawa anakku selama 6 bulan untuk memberikan ASI eksklusif. Setelah 6 bulan aku menitipkan mereka kepada orang yang bisa kupercaya. Setelah memasuki usia 3 tahun anak-anak mulai kudaftarkan di PAUD yang satu yayasan dengan sekolahku. Sepulang sekolah mereka kujemput untuk kemudian menghabiskan waktu di sekolahku sampai aku pulang. Bisa dikatakan anak-anakku adalah anak-anak sekolahan yang sejak bayi sudah menghabiskan waktu di sekolah. Meskipun punya anak-anak bayi dan balita, aku selalu berusaha untuk tidak pernah terlambat datang ke sekolah, bahkan aku menjadi wali kelas 6 yang sering masuk lebih pagi untuk melaksanakan bimbingan belajar sebagai persiapan ujian. Ini yang menjadi salah satu alasanku dan suami untuk membeli rumah di dekat sekolah dulu, agar tugas di rumah dan sekolah bisa seimbang. Alhamdulillah anak-anakku semua bisa diajak kerjasama dan sangat mendukung pekerjaanku di sekolah. Aku tetap bisa mendidik mereka dengan tanganku sendiri, dan pekerjaanku sebagai guru pun bisa tuntas dengan baik. Aku juga sangat berterima kasih kepada para kepala sekolah yang pernah menjadi atasanku. Atas izin mereka membawa anak, aku tetap dekat dengan anak-anakku dan memberikan yang terbaik untuk mereka. Lagi-lagi Allah yang lebih tahu mana yang terbaik buatku. Keinginanku untuk menjadi ibu rumah tangga secara penuh mungkin tidak terkabul, tetapi aku malah mendapatkan kebahagiaan ganda dengan menjadi ibu bekerja. Kebahagiaan melihat tumbuh kembang anak-anak biologisku, dan kebahagiaan melihat anak-anak idealisku mencapai apa yang mereka cita-citakan selama ini.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post