Fakir Rindu
Rindu semakin ketir-ketir
Ah, tak cukup kopi getir
Masih terpaku dalam zikir
Meski gemuruh sambaran petir
Hanya namamu yang terukir
Jiwa tak pernah terpikir
Tuanlah yang hadir
Singgah dalam lamunan syair
Hanya fatamorgana penafsir
Kuhadirkan sajak di pesisir
Untuk dirimu yang kutaksir
Jember, 221020
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih bapak, masih belajar
Wow keren
Selamat pagi bu, semangat beraktifitas. Mantab puisinya. Salam literasi
Keren bun
Alhamdulillah, masih belajar bunda
Cantiiik icikiwir
Kalau ganteng bahaya hehe