[email protected]

Guru IPA di Kabupaten Musi Rawas Ketua GPPM ketua MGMP IPA...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tantangan Menulis Hari-1 LeeVyn

Tatapan mata kosong itu tertuju padaku. Seakan ingin meminta tolong dan ingin menyampaikan hal yang tak bisa kumengerti. Laki-laki itu begitu bening matanya, hidung mancung dan bibir tipis dengan gigi rapi serta lesung pipitnya dalam, menambah tampilan yang sempurna.

Sudah hampir satu bulan wajah itu terus membayangi. Sangat menyiksa karena hadirnya hanya dalam mimpi. Meskipun dalam mimpi, namun wajah itu begitu lekat dan jelas. Yang menjadi beban adalah mengapa ia selalu hadir dalam mimpiku. Mengapa harus wajah ganteng itu.

Bahkan ketika ingin tidur pun ada rasa takut. Apakah ia akan datang lagi? Namun itu dulu. Sekarang sudah berubah, bertemu dengannya dalam mimpi sudah menjadi kerinduan. Setiap ingin tidur hati ini berharap ia akan datang.

********

Namaku Leevyn. Aku lahir dari keluarga kaya yang memiliki semuanya. Ayahku seorang CEO perusahaan jasa yang sudah memiliki cabang disetiap propinsi. Aku anak ke 3 dari 3 saudara. Ibuku seorang pembisnis dibidang kecantikan yang juga sebagai CEO nya. Kakak ku yang pertama laki-laki yang hobi bekerja di perusahaan ayahku sekaligus sebagai pengatur dibeberapa cabang. Kakakku yang nomor 2 seorang perempuan yang sangat bebas. Ia suka berkumpul dan keluar negeri bersama teman-temannya.

Aku sendiri seorang anak perempuan yang hobi dirumah. Bisa dibilang aku adalah anak rumahan yang bertolak belakang dengan kakak perempuan ku. Keluargaku bilang, aku anak yang kurang pergaulan. Tapi aku tidak peduli dengan omongan apapun itu, karena aku sudah nyaman dengan menjadi diriku sendiri. Meskipun banyak yang bilang bahwa aku gadis berlian. Ketika ada teman ayahku melihat wajahku, banyak yang ingin menjodohkan anaknya dengan ku. Mereka bilang aku cantik seperti biddadari. Ah, aku tak pernah peduli dengan itu, aku merasa sangat biasa.

Apalagi sekarang ada sosok bayangan tampan yang selalu hadir dalam mimpiku. Membuatku semakin betah di kamar. Setiap hari selalu berharap ia datang dalam mimpi, bahkan dalam dunia nyata. Meskipun tidak mungkin.

**********

Sore yang sejuk, ia kembali datang. Namun kali ini ia datang dengan mengenakan baju putih, sama dengan baju yang aku kenakan saat ini.

"Sayang... " suara yang lembut membuatku merinding. Aku dengan malu-malu enggan membuka mata, menerima belaian lembut tangannnya. Seperti biasa ia datang sambil membisikkan panggilan sayang didekat telinga, sembari membelai halus wajahku. Ini yang selalu aku rindukan. Desir-desir halus saat ia menyentuh ku membuat candu yang tanpa kusadari kapan hadirnya.

"Sayang... " suara itu kembali memanggil...

bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post