Memasuki usia yang sudah mulai menua, segala aktivitas juga sudah mulai terbatas. Membaca, menulis, dan mengisi data formulir memerlukan kecermatan penglihatan. Jika mata masih berfungsi dengan baik, kita tidak memerlukan alat bantu, seperti kacamata. Begitu juga, dengan Bu Rini, seorang guru yang berpengalaman di SD. Puluhan tahun yang lalu ia belum memerlukan kaca mata karena penglihatannya masih sangat baik. Akan tetapi, sejak lima tahun terakhir, Ia sangat memerlukan kacamata dalam segala aktivitasnya.

Bagi Bu Rini, kacamata sudah seperti indra yang sangat penting. Jika kacamata tersebut rusak, atau tertinggal di suatu tempat, ia akan sangat kesulitan. Mata tuanya menjadi tak berfungsi sama sekali. Segalanya tak terlihat, kabur dan sangat menggangu kegiatannya. Untuk mengantisipasinya, ia sengaja memasangkan tali di kacamatanya agar tidak terlepas atau tertinggal.

Ada juga saatnya Bu Rini lupa dengan kacamatanya. Tidak sadar dan bukan kebiasaannya, ia memposisikan kacamata itu di atas kepalanya. Ketika masuk kelas ia menanyakan kepada siswanya apakah ada yang melihatnya. Salah seorang siswa dengan sopan menjawab, “Bu, bukankah kacamata itu ada di atas kepala Ibu,” ujar siswa. Hah, Bu Rini akhirnya menyadari bahwa ia telah dilanda kepikunan awal.