Sebuah keniscayaan, hadirnya internet dalam kehidupan manusia abad ini. Di era revolusi industri 4.0, bisa dikatakan keberhasilan penggunaan big data karena jasa internet. Bagaimana seandanya internet tidak ada, mungkinkah orang dapat melakukan olah data berbasis online?

Seiring kemajuan zaman, bagaimana manusia bisa lepas dari internet. Kita bisa merasakan sepinya kehidupan dan dunia tanpa internet.

Dalam sebuah keluarga misalnya, meskipun seluruh anggota keluarga sudah berumpul. Namun berkumpulnya anggota keluarga tersebut, belum lengkap ketika belum update status di medsos. Untuk sekadar berbagi status. Dan sebagainya.

Memang internet telah mengubah segalanya. Semua bisa dilakukan karena adanya internet. Manusia memperoleh pelayanan maksimal berkat internet. Manusia terkadang bisa menjadi baik atau jahat karena internet pula.

Selanjutnya, era 5.0 sebagai era entering society muncul dengan pemanfaatan internet. Adanya internet, menjadikan kehidupan sosial begitu susah dibedakan. Antara kehidupan nyata dan kehidupan maya.

Segala permasalahan hidup yang dialami seseorang bisa diselesaikan tanpa harus bertemu dengan orang atau pihak lain. Bahkan manusia pada era 5.0 ini menganggap bahwa interaksi di dunia maya melalui internet, cukup mewakili bagi antar individu untuk bisa bertemu dan berkumpul.

Tentu saja suatu produk manusia yang dihasilkan, memiliki dua sisi dampak yang ditimbulkan oleh internet yang bertolak belakang. Sebagai insan pembelajar, manusia bebas memilih sisi yang muncul dari internet tersebut.

Internet bisa dijadikan sebagai penyedia sumber pembelajaran, namun disisi lain juga. Internet memiliki potensi besar terhadap kemerosotal akhlak dan moral manusia.

Sebagai pengguna internet, manusia pada era 5.0 harus benar-benar paham akan manfaat dan madharat internet bagi kehidupan. Internet bagaikan dua sisi mata pisau yang tajam. Di satu sisi bisa digunakan untuk mengiris buah, namun di sisi lain bisa melukai pemakainya.

Bijaklah menggunakan internet. Jadikan sebagai media penyedia bahan pembelajaran. Dan jangan jadikan internet sebagai lorong yang akan menjerumuskan manusia ke jurang kehinaan.

Magelang, 30 Januari 2020