Edi Martani

Menulis itu membutuhkan tenaga ekstra, maka sebelum menulis siapkan cemilan secukupnya. Agar betah menulis sampai cemilan habis. Alumni...

Selengkapnya
Navigasi Web
Zona Nyaman Melenakan, Zona Panik Mendebarkan (Tantangan Menulis hari ke 17)
Ilustrasi (Sumber: http://www.isigood.com)

Zona Nyaman Melenakan, Zona Panik Mendebarkan (Tantangan Menulis hari ke 17)

Pernahkah Anda mengirim tulisan atau obrolan di grup WA yang tidak tepat? Salah kamar istilah kerennya. Atau mungkin anda pernah pada suatu ketika mewakili rapat atasan, dan bertemu dengan orang-orang yang tidak "selevel". Bagaimana rasanya?

Dalam sebuah grup banyak anggota yang aktif berkirim tanggapan, namun tak sedikit dari mereka yang memilih sebagai "pengintip". Dalam arti sebagai pembaca yang malu-malu bila ketahuan anggota lain.

Lain di dunia maya, tentu lain pula di dunia nyata. Kita kadang merasa asing dan terasingkan dengan suasana tempat kerja baru, yang menurut kita tidak nyaman. Sebagai manusia baru di tempat baru, tentunya tidak nyaman dengan ruang gerak baru. Tatapan orang sekitar yang menurut kita "aneh", terkadang membuat kita salah tingkah dan laku.

Mungkin langkah yang paling aman adalah membaur, sambil mempelajari "adat istiadat" yang sudah ada. Meskipun sebenarnya, tata kerja dimanapun sama. Namun ungkapan peribahasa "Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya" masih berjalan.

Lantas apa yang bisa kita lakukan pada tahap selanjutnya? Turut larut dalam "tradisi" yang sudah ada? Atau tampil dengan membawa perubahan? Kalau pilihan kedua yang Anda ambil, maka siap-siap Anda dinobatkan sebagai orang yang "Ngowah-ngowahi adat". Maka siap-siap saja, telinga anda akan memerah, badan kegerahan dan seterusnya. Anda harus siap tersingkir dari komunitas baru untuk beberapa saat.

Bila Anda memilih untuk berdamai, maka situasi akan berjalan landai dan biasa-biasa saja. Anda hanya butuh langkah untuk beradaptasi.

Guru penggerak tidak akan masuk pada kedua pusaran tersebut. Artinya, dari kedua langkah tersebut lebih memilih berada pada posisi di tengah-tengah.

Zona nyaman banyak menjadi pilihan guru yang menganggap pekerjaan sebagai rutinitas. Yang penting kerja dan kerja. Mereka lebih berharap apa yang dilakukan kemarin akan tetap baik dilakukan hari ini dan esok. "Gini saja sudah bagus kok, kenapa harus repot-repot".

Sedangkan zona panik, adalah area dimana seseorang berusaha untuk melakukan perubahan secara menyeluruh. Gebrakan yang dilakukan adalah gebrakan sesaat, namun karena tanpa perencanaan yang matang, akhirnya perlahan-lahan akan memudar.

Area tengah adalah daerah dimana pelaku perubahan mendalami lebih dalam tentang situasi dan kondisi yang ada. Kemudian menganalisis dan melakukan perencanaan tentang hal-hal yang memungkinkan untuk dikembangkan. Langkah pengembangan disusun dengan beberapa alternativ. Sehingga apabila cara pertama tidak bisa dijalankan, masih ada alternativ kedua atau ketiga. Zona tengah ini lebih dikenal dengan zona belajar.

Guru penggerak akan keluar dari zona nyaman, untuk memperbaiki diri, pelayanan dan peningkatan profesionalitas kerja. Perubahan secara membabi buta harus dihindari, agar secara bertahap dan terprogram perubahan bisa terwujud.

Magelang, 31 Januari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Nyebrang... musti hatihati

31 Jan
Balas

cross the zona

31 Jan
Balas

cross the zona

31 Jan
Balas

Terima kasih

05 Feb



search

New Post