Beban Berat Guru Penulis
Sungguh berat beban guru penulis. Jauh lebih berat dibandingkan penulis-penulis lain yang bukan guru. Mengapa begitu?
Dalilnya mudah. Apa saja yang dilakukan guru, tak boleh dipisahkan dari tugas utamanya sebagai guru, yakni mendidik. Ada dua hal utama yang hendaknya benar-benar diperhatikan guru dalam mendidik. Kebaikan dan kebenaran.
Kebaikan mengandung makna, bahwa apa saja yang dilakukan guru hendaknya benar-benar bermanfaat baik bagi peserta didik maupun masyarakat luas. Sedangkan kebenaran mengandung makna, bahwa apa saja yang dilakukan guru hendaknya benar-benar sesuai dengan norma maupun kaidah sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Oleh karena itu, ketika membuat tulisan yang dipublikasikan, dua hal tersebut juga tidak boleh diabaikan oleh guru. Dari segi materi tulisan, apa yang ditulis guru hendaknya benar-benar memiliki manfaat baik bagi peserta didik maupun masyarakat luas. Tak seharusnya guru memublikasikan tulisan yang tidak memiliki manfaat. Itu namanya tidak mendidik.
Selanjutnya, dalam setiap tulisan yang dibuatnya, hendaknya guru benar-benar menaati berbagai norma maupun kaidah yang berlaku. Baik norma/kaidah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
Terkait dengan aspek kebenaran, ada hal penting lagi yang tak seharusnya diabaikan oleh guru penulis. Apa itu? Tidak lain adalah norma/kaidah dalam berbahasa tulis. Ya, guru penulis hendaknya mau berusaha untuk memahami kaidah berbahasa tulis sekaligus menaatinya. Dengan demikian, dalam setiap tulisan yang dibuatnya, kesalahan-kesalahan penulisan akan dapat ditekan seminimal mungkin. Jangan sampai terjadi, ada guru yang sudah memublikasikan ratusan tulisan misalnya, namun dalam setiap tulisannya masih banyak dijumpai kesalahan penulisan. Malu, bukan?
Ternyata berat ya beban guru penulis? Meski berat, setiap guru penulis hendaknya merasa yakin kalau dirinya akan mampu menjalaninya. Asal ada kemauan, pasti ada jalan. Mulai sekarang, mari kita singkirkah jauh-jauh prinsip “yang penting menulis” ataupun “asal menulis”. Malu ah pada peserta didik dan masyarakat!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ulasannya
Terima kasih, Bu Fitriany. Teruslah berkarya, semoga sukses.
Kereeen ulasannya, Pak. Sy sangat setuju. Tetap semangat. Salam literasi
Terima kasih, Pak Dede. Salam literasi juga.
Terima kasih, tulisan Pak Edi Prasetya begitu bernas. Jadi setiap kali tayang, saya selalu cerna isinya yang sarat makna. Sukses selalu,Pak.
Terima kasih sekali, Pak. Tulisan Pak Tri Makno juga bagus-bagus. Sukses selalu buat Bapak.
Trims pak Eko, telah mengingatkan, insyaAllah dilaksanakan
Edi Prasetio
Sama-sama, Bu. Semoga bermanfaat.
Inspiratif, terima kasih Bapak untuk mengingatkan. Bismillah sy berusaha belajar menjadi lebih baik lagi
Selalu bermanfaat tulisan Bapak. Sangat setuju pendapat Bapak
Alhamdulillah. Terima kasih sekali, Bu Noor.
Semoga kita selalu dapat menulis. Sehat dan sukses selalu Pak Edi
Amin. Terima kasih sekali dan sukses pula buat Bu Elvina.
Terima kasih pencerahannya, Pak Edi. Salam sukses selalu.
Terima kasih kembali, Bu Yuria. Sukses pula buat Ibu.
Insyaallah pak, akan terus belajar. Terima kasih telah menginggatkan.
Terima kasih kembali, Bu Marni. Kita memang perlu saling mengingatkan.
Terima kasih Pak, ulasan yang sangat bermanfaat. Insya Allah saya ingin selalu belajar dan siap untuk memperbaiki diri, sehat dan sukses selalu untuk Pak Edi Prasetyo bersama keluarga.
Terima kasih kembali, Bu. Semoga kita semua mau dan mampu berbenah. Terima kasih atas doanya. Semoga Bu Indarti pun selalu sehat dan sukses.
Keren pak...benar. setuju....
Terima kasih sekali, Bu Yulivia.
Rindu krisan bapak ulasan yang bermanfaat saya harus belajar lagi agar mengurangi kesalahan berbahasa tulis.
Baiklah, Bu. Akan saya sempatkan membaca tulisan Ibu dan memberi krisan jika diperlukan.
Baarakallah. In syaa Allah saya akan banyak belajar dari para pakar seperti Bapak. Semoga upaya menambah wawasan, dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam kepenulisan. Salam hormat.
Alhamdulillah. Terima kasih sekali, Bu Siti. Kita semua memang harus mau terus belajar agar bisa menjadi penulis yg baik. Salam hormat kembali.
InsyaAllah akan terus belajar dan belajar menulis ..
Alhamdulillah. Semoga Allah akan memudahkan usaha kita, Pak.
Insya allah akan dibenahi dan berusaha menulis sesuai kaidah
Ya, Bu. Hendaknya kita mau berusaha.
Keren Pak. Terima kasih atas ulasannya. Menulis berarti belajar, belajar dan belajar. Sukses selalu Pak. Salam sehat.
Ulasan yang keren
Terima kasih, Bu Fifit.
mantap keren cadas... ulasan keren menewen, mencerahkan, makasih ilmunya... salam literasi sehat sukses selalu pak Edi Prasetyo
Insyaallah siap melaksanakan Bapak. Saya juga yakin bahwa setiap ada kemauan pasti ada jalan. Semoga sehat dan bahagia selalu Bapak.
Alhamdulillah. Betul sekali, Bu. Semoga Bu Dewi juga selalu sehat dan bahagia.
Terima kasih sudah mengingatkan pak Edi...jadi malu pada diri sendiri karena merasa belum bisa menulis dengan baik...semoga sehat dan sukses selalu
Terima kasih kembali, Bu. Kita memang perlu saling mengingatkan demi kebaikan bersama, Bu Wiwik. Semoga Bu Wiwik pun selalu sehat dan sukses.
Guru merupakan agen perubahan dalam peradaban
Betul sekali pendapat Pak Badri. Terima kasih sekali, Pak.
Sama- sama pak ,badri juga masih belajar dan terus belajar....
Silakan saja Pak Badri mulai menulis. Tidak usah ragu-ragu.