Edi Prasetyo

Tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah. Sejak masih kuliah di IKIP Yogyakarta gemar menulis. Pernah menjadi guru di SMAN 1 Sokaraja, Banyumas 18 tahun, KS SMAN 1 S...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kompetensi dan Kinerja Disoroti, Guru tak Perlu Sakit Hati

Harus disadari, kompetensi dan kinerja guru selalu mendapat sorotan banyak kalangan. Bukan hanya sampai saat ini, melainkan akan terjadi sampai kapan pun. Bukan hanya oleh para pengawas sekolah maupun para pejabat di Dinas Pendidikan maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melainkan juga oleh orang tua siswa dan bahkan siswa. Tak ketinggalan, para pengamat pendidikan pun turut menyorotinya.

Bukan tanpa alasan mengapa banyak pihak yang menyoroti kompetensi dan kinerja guru. Semua pihak meyakini kalau pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk mewujudkan kemajuan bangsa sebagaimana yang dicita-citakan bersama. Untuk dapat menjalankan peran seperti itu, guru dipandang memiliki peran yang sungguh sangat penting. Hanya oleh guru-guru yang memiliki kompetensi tinggi dan berkinerja baguslah peran penting pendidikan tersebut akan dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Semua pihak menginginkan agar setiap guru memiliki kompetensi yang tinggi dan bagus kinerjanya. Ketika dijumpai ada sebagian guru yang kompetensi maupun kinerjanya hanya sesuai standar minimal, atau lebih-lebih jika di bawah standar alias ala kadarnya, dengan segera mereka pun kemudian mengungkapkan kekecewaannya. Tak semua ungkapan kekecewaan pada guru disampaikan secara bijak. Tak jarang, ungkapan kekecewaan tersebut disampaikan dengan nada dan cara yang sangat menyesakkan dada sebagian guru. Misalnya saja dengan mengatakan kalau banyak guru yang berkualitas rendah.

Memang kalau dirasakan, ungkapan semacam itu sungguh sangat menyakitkan hati kalangan guru. Guru yang merasa telah bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas, tiba-tiba merasa mendapatkan pukulan keras yang bisa saja tidak didasarkan pada data yang objektif. Wajar jika banyak guru yang kemudian memberikan reaksi keras atas ungkapan semacam itu.

Kendati demikian, reaksi guru tak perlu berlebihan. Tak perlu guru sampai merasa sakit hati. Harus diakui, dengan menggunakan parameter tertentu, dari sekian banyak guru tentu banyak di antaranya yang sudah memiliki kompetensi tinggi dan berkinerja bagus. Namun guru juga tak boleh menutup mata kalau pada kenyataannya masih ada sebagian guru yang kompetensi maupun kinerjanya baru pas-pasan atau bahkan cenderung masih rendah.

Hendaknya kalangan guru benar-benar menyadari bahwa tuntutan berbagai pihak terhadap kompetensi dan kinerja guru memang sangat tinggi. Sampai kapan pun, hal itu tak akan berhenti. Reaksi keras guru dengan menggunakan kata-kata sungguh tak akan banyak berarti. Yang harus dilakukan guru bukan melawan menggunakan kata-kata melainkan dengan tindakan nyata. Segeralah mawas diri dan kemudian berbenah. Selanjutnya tunjukkan dan buktikan kepada siapa pun bahwa kompetensi dan kinerja kita sebagai guru sekarang sudah tinggi. Percaya saja, jika hal itu bisa dilakukan, ungkapan-ungkapan kekecewaan atas kompetensi dan kinerja guru yang menyakitkan hati tak akan terjadi lagi. [*]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah bisa baca tulisan Pak Edi lagi, kami rindu pencerahan dari Bapak. Semoga sehat, bahagia dan sukses selalu. Barakallahu fiik

19 May
Balas

Hehehe... Benarkah, Bu Desi? Alhamdulillah saya baik2 saja. Semoga Bu Desi pun demikian.

20 May

Kompetensi guru harus mengikuti perkembangan zaman. Apalagi sekarang katanya era industri 4.0. Kalau masih memakai kompetensi lama, guru akan ketinggalan oleh siswanya. Karena siswanya selalu update informasi, kita masih nyaman dengan pengetahuan lama.

16 May
Balas

Betul sekali, Pak Aris. Itulah salah satu tantangan yg harus dihadapi guru secara benar dan bijaksana.

16 May

Tulisan-tulisan Pan Edi luar biasa.

21 May
Balas

Saya baru baca tulisan Bapak lagi, Apa kabar, Pak? Salam santun.

15 May
Balas

Iya, Bu Rahma. Sudah cukup lama saya tidak menulis. Alhamdulillah saya baik2 saja. Salam santun kembali, Bu.

16 May

Sayangnya saya masih juga sakit hati. Hehehe..., Sakit hati yang amat dalam. Karena teramat dalamnya sakit hati ini, maka saya pun melaporkannya kepada Sang Kuasa. Allah SWT pemilik segalanya, saya serahkan solusi sepenuhnya kepada-Nya.Alhamdulillah, Allah SWT menurunkan pertolongan-Nya, sehingga tanpa saya harus berkata, masalah dapat dianggap selesai.

20 May
Balas

Saya teringat sesepuh di sekolah saya, "hati boleh panas, namun kepala harus tetap dingin".

20 May

Ya Bu, bagus sekali kalau seperti itu.

20 May

Terimakasih pencerahannya, pak Edi...

16 May
Balas

Terima kasih kembali, Bu Yuria. Teruslah berkarya.

16 May

Setuju pak, semoga jadi bahan renungan kita, untuk meningkatkan kompetensi. Sehat selalu pak

16 May
Balas

Iya, Bu Hasanah. Perenungan utk berbenah diri itu memang diperlukan oleh siapa pun, termasuk guru. Semoga Bu Hasanah pun selalu sehat.

16 May

Super sekali Senior...

15 May
Balas

Terima kasih sekali, Yunior. Teruslah bersemangat utk menulis. Semoga sukses.

15 May

Super sekali Senior...

15 May
Balas

Super sekali Senior...

15 May
Balas

Super sekali Senior...

15 May
Balas

Super sekali Senior...

15 May
Balas

Setuju, pak. Terimakasih pencerahannya..

15 May
Balas

Terima kasih sekali, Bu Elda. Teruslah berkarya, semoga sukses.

15 May

Terimakasihbatas pencerahannya pak..Semoga sehat dn sukses selalu ya pak..Slm hormat

16 May
Balas

Terima kasih kembali, Bu. Semoga Bu Rawalumaili pun selalu sehat dan sukses.

16 May

Senangnya membaca tulisan pak Edi...Banyak ilmu yang saya peroleh, terimakasih ya pak..semoga sehat selalu..salam hormat.

20 May
Balas

Alhamdulillah... syukurlah, Bu. Semoga Bu Rawslumaili pun selalu sehat dan sukses.

20 May

Arah mata memandang fokus ke guru saja

16 May
Balas

Boleh saja seperti itu, Bu.

16 May

Kereeeeen Pak, se-7,

15 May
Balas

Terima kasih sekali, Bu Rohayati. Teruslah berkarya, semoga sukses.

15 May

Setuju pak,

16 May
Balas

Terima kasih, Pak Rochadi. Selamat berkarya, semoga sukses.

16 May

Setuju pak, berbuat agar layak menjadi yang di gugu dan di tiru

15 May
Balas

Betul, Bu Novita. Hendaknya setiap guru mampu menjadi guru yg bisa digugu dan dutiru.

16 May

Setuju pak...sukses selalu

16 May
Balas

Terima kasih sekali, Pak Pujarsono. Sukses juga utk Bapak.

16 May

Insya Allah.

18 Jun
Balas

Setuju Pak

15 May
Balas

Terima kasih, Bu Alina. Teruslah berkarya.

15 May

Insha Allah Pak.

15 May
Balas



search

New Post