Edi Prasetyo

Tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah. Sejak masih kuliah di IKIP Yogyakarta gemar menulis. Pernah menjadi guru di SMAN 1 Sokaraja, Banyumas 18 tahun, KS SMAN 1 S...

Selengkapnya
Navigasi Web

TAK SELALU GURU BOLEH DIGUGU DAN DITIRU

Idealnya, setiap ucapan, sikap, dan perilaku guru memang harus bisa digugu dan ditiru. Tak hanya oleh peserta didik, melainkan juga oleh teman-teman sejawat maupun masyarakat. Namun untuk mewujudkannya, sungguh tidak mudah. Bisa jadi, masih banyak guru yang tak mampu mewujudkannya.

Bukan apa-apa, sosok guru seperti itu boleh dibilang merupakan manusia sempurna. Hanya kebaikan dan kebenaran yang ada pada dirinya. Padahal kenyataannya, mana ada manusia yang sempurna? Sebaik-baiknya guru, tentu masih memiliki ketidakbaikan juga.

Selain itu, sesuai dengan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat, ternyata cukup banyak ucapan, sikap, maupun perilaku jika yang melakukan bukan guru akan dianggap wajar. Namun jika yang melakukan guru, masyarakat akan menilai tidak pantas. Karena tidak pantas, tentu tidak boleh ditiru.

Jika ada orang yang mencemooh orang lain maupun mengumpat karena kecewa, akan dianggap biasa jika yang melakukan bukan guru. Namun jika yang melakukan guru, masyarakat akan nenilai tidak pantas. Kemudian jika ada wanita berdandan terlalu menor, masyarakat juga akan menilai wajar jika yang melakukan bukan guru. Namun jika yang melakukan guru, jangan tanya. Hal itu akan dianggap tidak pantas.

Begitu pula jika ada orang yang suka melakukan swafoto dan kemudian mengunggah foto-foto dirinya yang memiliki berbagai gaya itu ke media sosial, masyarakat akan menilai wajar jika yang melakukan bukan guru. Akan tetapi jika yang melakukan guru, masyarakat pun akan menilai tidak pantas. Orang berambut gondrong tak akan jadi masalah jika dia bukan guru. Namun jika dia guru, sorotan tajam pun akan diarahkan kepadanya. Selain itu, masih banyak hal lain yang dianggap tidak pantas jika dilakukan guru meski akan dianggap wajar jika yang melakukan bukan guru.

Melihat kenyataan seperti itu, ada dua hal yang hendaknya benar-benar diperhatikan. Setiap guru hendaknya selalu berusaha agar kata-katanya selalu dapat dipercaya. Selain itu, guru hendaknya sungguh-sungguh mau berusaha agar sikap dan perilakunya selalu dinilai baik, benar, dan pantas sehingga layak untuk ditiru.

Kemudian peserta didik, teman sejawat maupun masyarakat, hendaknya benar-benar jeli dalam mengamati ucapan, sikap, maupun perilaku guru. Tak semua ucapan guru pasti bisa dipercaya (digugu) dan tak semua sikap maupun perilaku guru pasti boleh ditiru. [*]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih pengingatnya Psk. Masih banyak sikap saya yang belum cerminan seorang guru. Sukses selalu dan barakallahu fiiik

11 Dec
Balas

Ya, Bu. Secara bertahap hendaknya setiap guru berusaha agar dirinya bisa menjadi lebih baik. Sukses juga untuk Bu Ropi.

11 Dec

Terima kasih, sudah mengingatkan, semoga kita menjadi guru yang selalu berusaha memberikan contoh yang terbaik di sekolah, di bermasyarakat, dan dimanapun berada. Salam sehat buat Pak Edi dan keluarga.

11 Dec
Balas

Sama-sama, Bu Hafni. Kita memang harus mengusahakannya. Salam sehat juga untuk Bu Hafni sekeluarga.

11 Dec

Benar pak..terimakasih telah mengingatkan kita semua...semoga kita bisa evaluasi diri kita masing-masing...luar biasa pak...

11 Dec
Balas

Amin. Ya Bu, semoga kita bisa mengevaluasi diri agar bisa menjadi guru yang lebih baik.

11 Dec



search

New Post