Pada Suatu Pagi
Hari masih hijau. Kecemasan mulai berlari meninggalkan hati orang-orang. Angin tipis melintas, lewati jangat. Mendung menggantung di wajah Betung, meski tak sempat lahirkan air mata alam.
Bagai sebuah kemenangan, kegembiraan mereka terjemahkan lewat kaki-kaki yang tiada lelah mengitari sehampar tanah lapang dan peluh yang berjalan di sekujur badan.
Bandarlampung,01 November 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi
Selalu keren dan luar biasa penyairku.... Diksinya memesona dan keren..... Salam puisi
Keren pak Edi... Diksinya selalu menawan... Salam dan bahagia
Sukses trs pa. Salam literasi. Saya izin follow
Terima kasih,Bu Lina. Salam literasi kembali. Silakan,Bu. Sukses juga buat ibu.