Sunyi
Kesunyian adalah pisau paling tajam
buat mengupas segala kenangan.
Biarkan malam yang datang
menjadi teman, lalu mengajakmu
berjalan melintasi sungai
dan pematang sawah.
Bila ragamu telah lelah, singgahlah
di bawah rimbun ketapang.
Biarkan lelah itu terkubur di sana,
tanpa harus kauhapus
segala kenangan tentangnya.
Bandarlampung, 25072021
#TantanganGurusiana
#Tantangan Menulis Hari ke-444
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Selalu menawan diksinya pak. Menguar penuh makna
Terima kasih apresiasinya, Bu Yessy. Sukses selalu, Bu.
Siip selalu puisinya, Pak. Sunyi itu seperti pisau yg siap mengupas.... Salam sukses, Pak Edi.
Terima kasih apresiasinya, Bu Cicik. Salam sukses kembali, Bu.
Sangat puitis sekali. Mari SKSS sahabat gurusianer
Terima kasih apresiasinya, Pak Sultan. Siap, Pak.