IKATLAH ILMU DENGAN MENULIS

Edi Siswanto(*

Mengawali tulisan ini saya ingin menyampaikan rasa syukur saya kepada Allah SWT sang pemilik segala urusan bagi makhluknya. Menandai rasa syukur itu lisan kita tidak pernah berhenti memuja dan memuji atas keagungan dzat pemilik nikmat seraya mengikuti perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.

Sobat literasi yang senantiasa berbahagia, teringat perkataan ulama “ikatlah ilmu dengan menulis”. Betapa kalimat sederhana ini begitu memiliki makna yang mendalam hingga para ulama dahulu dengan keluasan ilmunya tidak pernah meninggalkan aktifitas menulis karena mereka tidak mau membiarkan ilmunya menetes tanpa ada wadah yang akan menampungnya hingga bisa memberikan kemaslahatan bagi umat. Sebutlah Imam Nawawi, Ibnu Katsir, Imam Mawardi bahkan sampai ulama Banua kala itu juga mengikuti kebiasaan ini seperti Syekh Arsyad Al Banjari dengan kitab Sabilal Muhtadinnya atau ulama nusantara KH. Sulaiman Rasyid, LC dengan kitab Fiqih Islamnya yang sangat fenomenal yang menunjukan keluasan keilmuan dengan karya literasinya.

Menulis selain akan memberikan Branding kepada kita tentu menulis juga akan memberikan nilai kebaikan hingga memberikan amal jariyah jikalau tulisan kita mampu merubah manusia menjadi taat. Bisa kita bayangkan hanya melalui tulisan yang kita rangkai kata demi kata telah memberikan suatu pahala yang terus mengalir karena karyanya selalu menjadi petunjuk dan penerang bagi umat sesudahnya.

Teruslah menulis sekalipun hanya satu alinea kebaikan. Jika dirasa penat dan tidak ada ide gagasan untuk menulis mungkin sesekali anda perlu secangkir kopi untuk menambah inspirasi. Selamat menulis dan salam literasi.

pemred majalah medali (*