Edi Siswanto

Seorang bapak dengan 1 òrang istri dan 3 orang anak...

Selengkapnya
Navigasi Web
WCD 2021 MENUJU  LINGKUNGAN SEHAT

WCD 2021 MENUJU LINGKUNGAN SEHAT

Peringatan World Cleanup Day (WCD) tahun ini jatuh tanggal 19 September 2020. Peringatan WCD yang biasa dilaksanakan setiap hari Sabtu minggu ke tiga, tahun ini merupakan peringatan yang ke tiga setelah sebelumnya diawali pada tanggal 15 September 2018 dimana dalam laporanya telah mampu memobilisasi 18 juta orang diseluruh dunia meskipun gagal dari terget semula yaitu melibatkan 5% populasi dunia (atau sekitar 380 juta orang).

Acara tahunan ini merupakan hari pembersihan dunia yang biasa dirayakan dengan kegiatan pembersihan sampah dan pemetaan sampah di setiap zona waktu. Acara yang dikoordinasikan oleh organisasi Estonia Let's Do It! Dunia ini diadakan di hampir setiap negara hingga berakhir di dekat garis tanggal internasional di Hawaii dan Samoa Amerika.

Hari Pembersihan Dunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang krisis sampah yang salah kelola dengan memobilisasi semua lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dalam aksi pembersihan. Hal ini sangat penting untuk dikampanyekan secara masif mengingat krisis sampah terutama di negara berkembang masih perlu penanganan serius sebagaimana data Bank Dunia menyebutkan lebih dari 50 % sampah plastik berasal dari negara-negara berkembang di kawasan Asia timur yaitu China, Indonesia, Vietnam, Filipina, dan Thailand. Menurut siaran Pers Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan bahwa setiap tahunnya kota-kota di dunia menghasilkan sampah hingga 1,3 milyar ton. Bahkan Bank Dunia memperkirakan pada tahun 2025 jumlah ini bertambah hingga 2,2 milyar ton. Indonesia sekarang menduduki peringkat ke 2 dunia sebagai penghasil sampah plastik setelah Tiongkok.

WCD merupakan momentum untuk membangun kesadaran penduduk dunia akan pentingya mengelola sampah dengan arif dan bijaksana. Untuk mewujudkan itu diperlukan menejemen pengelolaan sampah yang baik. Sedangkan manajemen pengelolaan sampah itu merupakan sebuah proses untuk mengatur sirkulasi sampah dari sampah rumah tangga untuk dikelola melalui mekanisme yang benar.

Didalam manajemen pengelolaan sampah dikenal dengan istilah 3R dan berbasis masyarakat secara terpadu dengan melaksanakan pengelolaan dari sumber sampah. Adapun 3R adalah upaya yang meliputi kegiatan mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang sampah (recycle). Pendekatan ini menjadi standar baku dalam penggelolaan sampah yang tentunya harus menjadi standar prosedur masyarakat dalam mengelola sampah.

Namun perlu disadari bahwa dalam mengatasi permasalahan sampah tidak cukup dengan pendekatan teknis sebagaimana pendekatan 3R, lebih dari itu diperlukan sebuah paradigma yang berbeda dari kebiasaan sebelumnya yang bersifat mendasar. Pendekatan teknis akan bisa terlaksana dengan baik apabila antara negara dan masyarakat ada kesamaan cara pandangan dan semangat yang sama bahwa pengelolaan sampah merupakan upaya preventif dalam menjaga kesehatan lingkungan.

Belajar dari dari negara-negara eropa dalam mengelola sampah sehingga sekarang mampu mewujudkan lingkungan yang bersih dan bebas sampah, hal ini tidak lepas dari pengalaman masa kelam bangsa tersebut dimasa abad 9 sampai 10 dimana kondisi kota-kota mereka yang kotor dan kumuh hingga menyebabkan wabah penyakit lepra di kota mereka. Hal ini lebih disebabkan masyarakat eropa kala itu belum mengenal sistem pengelolaan sampah yang baik ditambah kebiasaan masyarakatnya kala itu terbiasa menaruh sampah dapur di depan rumah-rumah mereka. Kondisi ini menjadikan bangsa eropa terus instrospeksi dan belajar membenahi diri hingga bisa keluar dari masa-masa kelam tersebut. Bangsa eropa telah menemukan cara pandang baru tentang pentingnya mengelola sampah dan terus melakukan edukasi masyarakat hingga kemudian mampu menjelma menjadi budaya dan karakter baru masyarakat yang serius dalam mengelola sampah.

Untuk mewujudkan hal tersebut penting kiranya pemerintah melakukan edukasi secara terus menerus sekaligus berupaya semaksimal mungkin meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sehingga masyarakat mampu menyediakan sarana minimal seperti tempat sampah yang memenuhi standar 3 R. Selain itu proses edukasi kepada masyarakat dapat dilakukan pemerintah dengan melibatkan lembaga masyarakat maupun relawan tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik agar tercipta lingkungan yang bersih dari sampah. Edukasi ini perlu dilakukan secara masif kepada masyarakat disamping kebersihan dan kesehatan sebagai manfaat yang akan diperoleh namun juga perlu diingatkan kepada masyarakat bahwa keberadaanya sebagai makhluk di bumi sebagai khalifah fil’ardh, yaitu manusia yang memiliki tanggung jawab dalam menjaga kebersihan lingkungan sebagai perlindungan terhadap makhluk Allah selain dirinya.

Pemerintah sebagai pelayan masyarakat dituntut mampu memastikan keberadaan sistem dan instalasi pengelolaan sampah seperti penyediaan sarana bank sampah maupun tempat pengelolaan sampah akhir. Penyediaan sarana ini harus semakin digalakkan dan dikembangkan sampai pada lingkungan masyarakat terkecil. Pemerintah juga harus mencurahkan segala sumber daya yang dimiliki agar sampah terkelola dengan baik dengan manajemen pengelolaan yang teratur dan terkontrol sehingga mekanisme ini dipastikan tetap berjalan dengan baik. Tentu perlu didukung dana memadai yang dicurahkan untuk mengadakan instalasi pengelolaan sampah. Selain itu penting kiranya pemerintah juga mendorong para ilmuwan untuk menciptakan teknologi pengelolaan sampah ramah lingkungan, mengadopsinya untuk diterapkan, sehingga pengelolaan sampah bisa efektif dan optimal terlebih dengan sentuhan kreatifitas bisa mengelola dan merubah sampah itu menjadi barang yang bernilai seni dan ekonomis. Kalau hal ini dilakukan maka sampah yang semula dianggab sebagai benda yang tidak berguna dan menimbulkan masalah, dengan pengelolaan yang baik maka sampah itu akan mendatangkan berkah karena nilai ekonomis dari sampah melalui daur ulang tersebut. Selain itu pengelolaan sampah yang baik tentu akan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Ini akan menjadi jawaban atas permasalahan sampah yang selama ini sering menjadi keluhan masyarakat dunia.

Membangun masyarakat dengan paradigma baru yang mau mengerti akan dampak yang ditimbulkan dari sampah yang tidak terkelola dengan baik menjadi kunci, sehingga timbul kesadaran akan pentingnya kebersamaan dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dari sampah dengan pengelolaan yang baik. Mengumpulkan memilah dan mengelola sampah bukan karena sampah itu memiliki nilai ekonomis namun lebih didasari rasa tanggung jawab akan pentingnya mewujudkan lingkungan yang sehat. Semoga momentum World Cleanup Day tahun ini menjadi tonggak kebangkitan bangsa ini untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.

#Cak Edi

# Pembina Laskar Sapu Bersih

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap dan menginspirasi tulisannya Pak...

19 Sep
Balas

Mksh ibu

23 Sep



search

New Post