Daun Berbisik
tubuh-tubuh beringsut
bukan bermalasan lari dari kenyataan
mereka sibuk dengan mata terpejam
terbakar jadi arang siap dinyalakan
*
mereka melafazkan potongan doa
memuja kekasih hati mengurapi hari
hati tersedu dalam ketaatan
badan sirna tak kuasa bicara
setara di bawah kubah langit senja
merengek mengiba atas segala dosa
**
derai daun bambu berbisik-bisik
mengusap badan yang ringkih
wajah putih datang di hari cerah
bayangan lama tak mau kembali
mungkin lari terbakar mentari
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wih, kereeeenn. Puisi yang mempesona. Mantap, Pak
Keren puisinya Bu. Salam literasi.
Wow..daun berbisik meski habis termakan waktu ya Pak
Diksi yang luar biasa. Salam sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta, Bapak
mantap keren cadas... puisi keren menewen, memesona penuh makna... salam literasi sehat sukses selalu mas Edi
Mantap sekali Mas Edi. Salam literasi
Puisi pak Edi selalu keren menewen.Salam literasi dan semoga sukses selalu