Di Ambarawa Ada Segelas Rindu yang Retak
mentari terpanggang di langit Ambarawa
seperti ranting rapuh dan daun-daun kering
aku terkapar di belantara kota yang sibuk
*
sayup kudengar lonceng gereja
kembali kususun lembaran-lembaran ingatan
remuk digilas waktu di jalanan berliku
sajak sering menetes dari luka yang perih
**
kularikan perut laparku di warung
di depanku hamparan air mengalun
orang-orang tafakur dengan joran pancing
dan seonggok kebisuan tergeletak di sampingnya
***
mata itu kosong menatap air
seperti mengukur kedalaman Rawapening yang biru
seperti menaksir keluasan hati yang beku
****
seorang tua memandangku dari suatu jarak
pandangannya lurus menelanjangiku
mungkin aku mengganggu kesendiriannya?
aku bergeser sedikit menghindari
tusukan tajam bola matanya
***
dan aku seperti tersesat di antara jiwa-jiwa dan harapan yang sirna
**
tiba-tiba kereta melintas dari stasiun tua
asapnya tinggi seperti doa-doa yang dipuja
dan kesepianku digilasnya hingga berkeping
*
dan seperti segelas rindu yang retak
sepi ini melukai dinding hatiku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kapan bisa berkunjung ke Ambarawa dan melihat joran di Rawapening ya, Pak Edi? Mantap. Salam.
Mari Bun, melihat Merapi - Merbabu dari sudut yang syahdu
AmbarawaKota yang kukenal dalam sejarahTak tau sebenarnyaApakah benar tersimpan duka kala ituKupandangi Tulisan Belum berceritaMengajakku ke sana
Keren menewen puisinya mas.. Permainan katanya sungguh indah memesona.. Sukses selalu
Diksinya keren Pak..
Makasih Bun. Salam literasi
Keren menewen mas. Salam sehat dan selalu bahagia bersama keluarga tercinta. Selamat pagi selamat beraktivitas. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan melalui puisi.
Maturnuwun Pakde. Salam sukses selalu
Luka hati karena merindu. Indah nian diksinya, Pak.
Luar biasa. Puisi penuh inspirasi hidup Mas Edi
Terima kasih Pak Tri
Pernah naik keretanya...asyik
Kereta wisata, duh asyiknya,...
Puisi yang mantap.. membawa kerinduan...Pokoknya karya Pak Edi, jozzzz
Maturnuwun Bu
Diksi yang keren mas
Puisi indah dengan diksi yang keren, sukses selalu pak
Wow keren banget puisinya Pak. Diksinya sangat indah. Sukses selalu untuk Bapak
Terima kasih apresiasi Pak Sunindio. Salam literasi.
Terbayang naik kereta ke Ambarawa. Keren banget Pak. Semoga sehat selalu aamiin
Terima kasih Bu. Mari ke Ambarawa lagi.
Keren puisinya, Pak. Salam sukses selalu.
Puisi yang keren dan menawan Pak Edi
nuwun Bu Sofia
Puisi yang sangat berkesan diksinya indah
Diksinya alamak bikin klepek-klepek pak
Terima kasih kunjungannya Bu. Salam literasi.
Mantap puisinya, Pak. Salam sukses selalu.
Terima kasih Bu.
Goresan pengalaman dalam larik-larik indah. Menggambar suasana menggambar rasa. Menawan.
Keren bgt puisinya mas gr
Maturnuwun kunjungan Bu Siska
Luar biasa makna puisinya Pak. Diksi indah.
Terima kasih Bu Fita
Luar biasa makna puisinya Pak. Diksi indah.
Mantap jiwa. Salam sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta
Terima kasih Bu Anita
Suka bacanya, Bapak. Diksinya menawan. Salam sukses selalu.
Terima kasih Bu Cicik
Diksinya mengalir indah. Sukses buat Pak Edi Sutopo.
Cakep puisinya pak Edi, diksi dan majas yang apik, salam sukses selalu
Terima kasih Bapak.
Keren menewen puisinya Pak.. Permainan katanya sungguh indah memesona.. Sukses n sehat selalu nggih
Selalu terpesona dengan diksi diksi yang menawan. Sukses selalu pak...
Terima kasih Bun
Waow aroma romantis dalam puisi yang keren pak
Ambarawa, masih adakah kereta uap yang beroperasi? Sukses selalu pak Edi.
Masih ada Pak. Mari dinikmati...
Wow... puisinya keren sekali. Mantap
dan aku seperti tersesat di antara jiwa-jiwa dan harapan yang sirna. sungguh diksi yang indah dan mepesona. sehat selalu saudaraku pak Edi Sutopo
Maturnuwun apresiasinya Pak.
mantap keren cadas...puisi keren menewen, memesona penuh makna...salam literasi sehat sukses selalu mas Edi
Terima kasih Pak Sugiharto
Wow, luar biasa diksi dan rimanya Pak. Membaca puisi ini dalam hati, tetiba menghadirkan bayangan yang jelas tentang keadaan diri. Sukses selalu ya Bapak.
kereen puisinya pak, untaian kata nan bermakna
Puisi yang keren. Salam literasi
Makasih Bu Lina. Salam literasi.
Puisi yang keren, semoga selalu sehat dan sukses.
Puisinya mantap, penuh makna Pak Edi, salam literasi, sukses selalu.
Puisinya selalu penuh makna, keren menewen pak Edi. Salam literasi
Terima kasih atas kunjungan Bu Anora...