Keindahan
terbayang di mataku anak gembala
menggiring ternak ke kandangnya
air mengalir dan hijau pepohonan
di sana kulihat keindahan
*
seorang anak kecil
lelap di punggung ibunya
yang merunduk menyabit rumput
di sana kulihat keindahan tanpa polesan
**
orang tua di sudut surau tua
berputar biji tasbih pada jarinya
mungkin hatinya khusuk berdoa
pada Sang Pencipta di atas sana
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hal sederhana yang menjadi indah. Keren puisinya, Pak
Mantul puisinya pak....sehat dan sukses selalu
Seakan aku hanyut terbawa rindu yang tersirat dalam tulisan ini. keren, pak
Menawan hati
Keren menewen Puisinya...jika melihat wajtu tayang...Woo lewat tengah malam beberapa menit. Luar biasa.
Indah puisinya,Bapak. Jeli melihat, ada banyak keindahan di sekitar kita. Puji Tuhan. Salam sukses selalu, Bapak.
Keren menewen Pak, Keindahan sajian puisi dg isi yg memikat orang tua di sudut surau tua berputar biji tasbih pada jarinya, mungkin ia sdg berdoa....indahnya duch..
Puisinya sangat bagus, semoga selalu sukses dan sehat Pak Edi Sutopo.