Edi syahputra.H

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Persamuhan Pancasila Punya Cerita

Persamuhan Pancasila Punya Cerita

saya guru seni budaya dari kota Banda Aceh Provinsi Aceh, dengan perjuangan dan pengorbanan serta kenangan terbang dari Bandara Iskandar Muda menuju Bandara internasional Soekarno Hatta tiba di sana jarum jam menunjuk pukul 18. 00 waktu setempat, saya dengan beberapa guru harus menginap di bandara karena selepas shubuh besok terbang lagi ke bandara Juanda Kota Surabaya.

Pukul 07 Pagi kami tiba di bandara Juanda, karena dikejar waktu, kami langsung memesan Taxi untuk diantar ke Hotel tempat diselenggarakan kegiatan yaitu Shangri -La Hotel. sebuah hotel yang megah di kota itu. Setelah sampai di Hotel Kami berganti pakaian Adat daerah masing masing karena hari itu pembukaan Kegiatan Persamuhan di gedung Kebudayaan Pandaan Kabupaten Pasuruan Jawa Timur.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila bersama teman teman Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) se Indonesia peserta 500 Guru dari 5 bidang studi yang ikut yaitu Sejarah, Seni Budaya, IPS, PPKN dan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.

Kegiatan ini berlangsung sejak Tanggal 29 November s.d 2 Desember 2019 di Shangri -La Hotel Kota Surabaya. Bangga rasanya menginap di Hotel semegah itu.

Persamuhan Nasional Pendidik Pancasila Dalam Narasi Laku Lampah.

Saya terdiam sejenak, sambil menyimak penjelasan dari beberapa nara sumber yang diundang sebagai pembicara atau Pemateri, Persamuhan Nasional Pendidik Pancasila ini begitu gaung...begitu banyak makna Pancasila yang dipaparkan. Seingat saya dulu waktu masih Dibangku sekolah saya hanya diajarkan oleh ibu guru saya menghafal lima sila, butir butir nya dan lagu Garuda Pancasila yang menjadi lagu wajib sebelum masuk kelas.

Setelah dijelaskan panjang lebar oleh Pemateri oh ternyata Pancasila itu adalah hal hal yang bernilai positif dan baik, baik yang bagaiman adalah saling menghargai perbedaan, yang putih dan yang hitam, yang kritiing dan yang lurus pokoknya Pancasila adalah hal hal yang bernilai baik.

Persamuhan Nasional Berlangsung di Surabaya tentu tak terlepas dari sosok pemimpin yang hebat.

Saya cukup senang berjumpa dengan sosok pemimpin yang menjadi inspirasi para pemimpin daerah lain, Si wali kota yang terkenal dengan kebijakannya juga turut hadir diantara 500 Peserta guru sejarah, seni budaya, IPS, PPKN dan Pendidikan Agama se Indonesia.

Karena berdesak desakan saya tidak dapat berjabat tangan dengan beliau akhirnya saya berphoto dengan mobil dinas nya saja yang diperkirakan dilobi Hotel. Tapi tidak apa apa saya tahu waktu itu kan cukup banyak peserta yang berdesak desakan bersalaman dengan beliau. Agar tidak terjadi desak desakan maka buk Risma perlu dikawal oleh ajudannya yang ekstra ketat ditambah kondisi buk Risma waktu itu baru pulih dari sakit. Saya merasa bangga berada di antara lima ratusan guru yang hadir dalam acara Persamuhan Pendidik Nasional Pancasila ini begitu meriah.

Dalam kegiatan ini guru tidak hanya diajak untuk mendengarkan materi tetapi juga diajak berdiskusi dan saling berbagi informasi serta pengalaman. Lalu saya mengamati para guru terlihat sangat antusias dalam mengikuti materi pada buk Risma menyampaikan materi dari Aula sudut kiri, kanan, muka, tengah, depan dan belakang, mengacungkan tangan untuk pertanyaan ke buk Risma.

Kata kata yang paling saya ingat dalam pemaparan materi yang beliau sampaikan adalah jangan pernah memaksa anak belajar apa yang tidak disukainya, lalu beliau mengingatkan bahwa taman bukan hanya sekedar taman tetapi taman bisa untuk rekreasi dan bisa bawa anak anak sambil belajar ditaman tersebut.

Ada Rasa Persaudaraan di Persamuhan Nasional Pendidik Pancasila

Pancasila tidak hanya sekedar melafal tapi Pancasila dapat menularkan energi Persaudaraan yang tidak kami sadari. Yang paling indah saya rasakan adalah ketika dihari perjumpaan pertama di Shangri -La Hotel Kota Surabaya, seluruh peserta berkumpul bersama dengan oleh oleh khas masing masing daerah, satu persatu mulai menyajikannya, kebetulan kami dari Aceh oleh oleh khas kami adalah kopi Aceh. Kami menikmati oleh oleh khas masing masing saling berbagi dengan teman teman daerah lain. Kami juga harus menyisihkan oleh oleh khas kami untuk ibu Direktur Pembudayaan Pancasila yaitu ibuk Irene Camelym Sinaga, yang selalu menjadi Primadona dalam kegiatan Persamuhan ini.

Alangkah senang hati saya, saya sekamar dengan seorang guru Sejarah beliau mengajar di salah satu SMA di Kabupaten Malang Jawa Timur, saat kami beristirahat di kamar hotel kami berdua banyak berdiskusi seputar tentang pendidikan serta seputar kegiatan Persamuhan Nasional Pendidik Pancasila tersebut, yang lebih senang nya saya beliau memberikan hadiah 3 Buku kesaya, belum juga seorang penulis dan saya banyak bertanya tentang menulis kepada beliau. Banyak buku Karya beliau.

Sebenar tulisan ini sudah lama ingin saya tulis, tapi baru hari dapat inspirasi kembali,semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post