Anak Daro jo Marapulai
Setelah membaca artikel di blog gurusiana tentang adat minang, langsung saja saya terkenang dengan masa lalu saya. Tepatnya 6-7 Desember 1996 saya di persunting oleh pria dari keturunan Sunda Jawa. Sedangkan saya berasal dari keturunan orang Minang, ayah dan ibu asli orang minang. Setelah menikah mereka pergi merantau ke Jakarta, dan lahirlah saya di Jakarta. Kemudian mereka pindah ke Cisarua Bogor sampai sekarang ini.
Walaupun kami sudah lama tinggal di Cisarua tak pernah kami meninggalkan adat istiadat orang minang. Ketika orangtua saya tahu saya punya hubungan dengan orang di luar padang, ada rasa kecewa di hati mereka. Lah ta gadai gadiah minang. Tapi akhirnya mereka menerima juga dengan lapang dada. Mungkin ini yang dinamakan jodoh.
Sebelum acara resepsi berlangsung saya dan calon suami sibuk mencari pakaian suntiang. Karena kebetulan di dekat tempat tinggal saya baju suntiang itu masih belum segebyar sekarang. Saya ingin sekali menggunakan pakaian suntiang seperti anak daro di ranah minang. Darah minang yang mengalir didalam diri saya berdampak besar terhadap rasa cinta saya terhadap ranah minang. Ada rasa rindu yang sangat besar sekali kalau saya mendengar lagu-lagu minang dan saluang.
Dengan penuh perjuangan menyusuri kota Bogor akhirnya kami temukan. Pakaian adat anak daro ditambah hiasan suntiang serta baju marapulai sangat indah sekali dengan warna merahnya. Saya bahagia sekali karena niat saya memakai pakaian adat minang akan terwujud.
Hari yang ditunggupun tiba. Saya sudah tidak sabar untuk mengganti pakaian kebaya putih yang dikenakan dengan pakaian suntiang. Saya ingin tampil sebagai anak daro di tanah jawa. Begitu juga saya ingin melihat suami saya menjadi marapulai.
Pakaian adat minang pun mulai melekat di tubuh kami. Saya dengan suntiang di kepala begitu sangat marak dan indahnya. Sungguh berat sekali ternyata suntiang itu. Dan saya harus bertahan selama 3 jam di pelaminan. Sedangkan suami dengan pakaian marapulai kelihatan sangat gagah sekali. Dengan menggunakan topi bak raja-raja jaman dahulu serta keris di sematkan di pinggang semakin membuat suami saya tambah gagah.
Alhamdulillah .. Akhirnya kami menjadi anak daro jo marapulai.
Anniversary, 06121996
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Dahsyat. Luar biasa. Eh, ini nulis apa ya?
Belum selesai dah ke kirim Pa Leck..
kok hanya beberapa kata bu Edit Kadila
Itu Bu cerita lengkapnya..xixixi
Hehehe..ini lengkapnya..
bunda edit, kutunggu cerita selanjutnya
Siapp Bu..xixi
Ko nyo rancak bana...
Alun salasai lah takirim..hehehe