Keberhasilan pembelajaran anak usia dini bukan hanya tanggung jawab dan tugas pihak sekolah saja, tetapi orang tua sebagai sekolah dan pendidik pertama bagi anak ikut berperan besar dalam berhasil dan tidaknya pembelajaran pada anak. Oleh karena itu, keterlibatan orang tua dalam mendidik dengan memberikan perhatian kepada anak sangat berpengaruh bagi tercapainya minat dan prestasi belajar anak.

Seperti yang aku lakukan saat ini. Aku meminta salah satu orang tua siswa datang ke sekolah karena ada beberapa hal yang perlu disampaikan tentang anaknya.

Sudah beberapa hari ini anak itu membuat aku dan guru geleng-geleng kepala. Anak itu biasanya selalu mengikuti apa yang diminta gurunya. Seperti shalat dhuha, berbaris, dan juga mengerjakan tugas.

Dia sering menyendiri, dan memisahkan diri dari teman-temannya. Pernah disaat anak-anak sudah akan masuk kelas, kami mencari-carinya. Tidak tahunya anak itu bersembunyi di dalam mesjid. Hadeuuuh...

Setelah anak-anak masuk kelas, aku mengajaknya berbicara. Aku sentuh dan ambil hatinya. Anak itu pun menangis. Lelehan air mata yang akan terjatuh dia tahan sambil membalikkan tubuhnya. Aku tahu, dia tak ingin aku melihatnya. Aku usap punggungnya dan aku peluk dengan penuh kasih. Tanpa terasa aku pun ikut menangis. Sediiih.

Ya Allah, ternyata anak itu butuh perhatian dari mamahnya. Mungkin dia merasa iri dengan teman-temannya yang sering diantar mamahnya. Kasihan kamu Nak.

Aku mencoba berbicara dari hati ke hati dengan mamahnya.

Alhamdulillah titik temu pun didapat. Mamah itu menyadari kalau selama ini dia kurang peka dengan apa yg diinginkan anaknya.

Aku melihat perubahan yang besar dari anak itu setelah mamahnya ada. Dari shalat dhuha dengan gerakan dan bacaan yang benar. Kemudian dia juga bisa mengajak temannya untuk ikut berbaris. Saat kegiatan di kelas pun dia mengikutinya dengan penuh semangat. Semoga ini bisa menjadi awal yg baik dan mamahnya pun bisa lebih perhatian lagi. Amiin.