Edy Siswanto

Dr. Edy Siswanto, S.Pd., M.Pd. adalah Doktor Bidang Manajemen Kependidikan Universitas Negeri Semarang (Unnes), Pemerhati Politik dan Pendidikan, Lulus ter...

Selengkapnya
Navigasi Web
Penguatan Program PSMK, KS Fokus Capaian Kinerja
Ballrom Hotel Griya Persada Bandungan, 16-18 Mei 2019

Penguatan Program PSMK, KS Fokus Capaian Kinerja

Penguatan Program PSMK, KS Fokus Capaian Kinerja

Edy Siswanto

Penguatan Program Pendidikan Menengah Kejuruan Bagi Kepala Sekolah. Hotel Griya Persada Bandungan. 16-18 Mei 2019. Dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Jumeri, S.TP., M.Si. yang baru dilantik sepuluh hari lalu. Hadir pula Kabid Pembinaan SMK. Dr. Hari Wulyanto, M.Si. jumlah peserta hadir 185 orang seluruh Kepala sekolah dari tiga daerah. Kabupaten Kendal, Kota dan Kabupaten Semarang.

Untuk memacu implementasi Instruksi Presiden (Inpres) No 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK. Direktorat Pebinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Ditjen Dikdasmen (Ditpsmk) Kementrian Pendidikan (Kemendikbud) telah menetapkan beberapa kebijakan dan program untuk meningkatkan mutu SMK di seluruh Indonesia melalaui berbagai kegiatan dan bantuan. Dari mulai keuangan kepada seluruh SMK. Selain BOS, bantuan sarana prasarana pendidikan, bantuan pengembangan SMK maupun DAK, program takola SMK dan penatausahaan pengelolaan keuangan SMK yang transparan dan akuntable.

Dr. Hariwul selaku ketua panitia acara menyampaikan bahwa tujuan dan hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah, tersosialisasikannya kebijakan program pembinaan SMK. Menguasai sistem dan regulasi takola SMK, anggaran dana BOS, Tersosialisaikannya Permendikbud 34 tahun 2018. Dan Standar Nasional Pendidikan SMK/MAK. Narasumber dari Ditpsmk, Disdikprov dan Pengawas SMK Jawa Tengah.

Tindak lanjut dari acara ini terwujudnya rencana program dan capain pemetaan revitalisasi SMK. Kesiapan isu utama revitalisasi SMK. Penyelerasan program kurikulum dengan DU/DI. Kondisi pemenuhan dan peningkatan tenaga pendidik produktif. Capaian kinerja dan sinkronisasi SMK dengan industri. Pemenuhan dan peningkatan guru produktif. Dan uji sertifikasi lulusan. Ujar Hariwul.

Dalam sambutannya sekaligus membuka acara. Kadinas Jumeri menyampaikan Kepala Sekolah agar lebih fokus pada pencapaian kinerja sekolah. Sebagai manajer, supervisor dan pengembang kewirausahaan. Tiga bagian besar masalah disekolah. Dari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), kualitas dan inovasi guru dengan kegiatan yang menyenangkan. Ditopang sarana prasarana dan fasilitas memadai.

Kelemahan sekolah dalam hal perencanaan dan penyusunan program. Setiap program hendaknya ada rencana dan terekam dalam RKAS. Pelaksanaan KBM menjadi yang terpenting. Sebagai nafas dan ruhnya sekolah. Jalinan hubungan dengan dunia usaha dan industri (DU/DI) representatif. Tidak hanya lokal,

Nasional namun internasional. SMK minimal mengacu pada standar nasional pendidikan (SNP). Setelah terwujud sekolah sesuai SNP. SMK menuju sekolah berstandar industri (banchmark industri). Ujar Jumeri mantan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bawen yang setahun lalu duduk bersama dalam acara yang sama.

Sistem informasi manajemen sekolah (SIM). Sebagai layanan prima berbasis IT. Tak bisa terhindarkan dan wajib bagi sekolah. Kedepan sekolah mempunyai SIM sebagai sumber sata base sekolah yang kompatible. Mudah, cepat diakses dan terkoneksi dengan Disdikprov.

Diperlukan kegiatan penguatan program pendidikan menengah kejuruan bagi kepala sekolah tingkat Jawa Tengah. Untuk menyamakan persepsi dan paham kebijakan pembinaan SMK. Sehingga informasi tak ketinggalan. Urai Kadinas yang baru sepuluh hari dilantik.

Disisi lain Indra dari Ditpsmk menyampaikan materi arah kebijakan ditpsmk. Dilatarbelakangi akses pendidikan belum merata, dilihat dari angka partisipasi kasar (APK) masih rendah 86 %. Artinya masih ada 14 % usia sekolah belum bisa mengenyam pendidikan.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat. Bonus penambahan demografi. Rendahnya indeks literasi sains. Survei PISA menyatakan rendahnya capaian dari mapel sains IPA dan Matematika. Demikian juga capain mapel UN yang masih rendah. Kemampuan mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan internet masih rendah. Pengangguran masih tinggi survei BPS tahun 2019 pengangguran lulusan SMK diangka 8.9%.

Disisi lain stadar tenaga pendidik paling rendah dari standar nasional pendidikan yang lain. Guru kejuruan (produktif) masih kurang. Dari jumlah guru produktif 26 ribu. Padahal kebutuhan masih diangka 60 ribu. Belum lagi pemetaan guru produktif yang akan pensiun. Menambah daftar kurangnya guru produktif SMK.

Beberapa peserta Kepala Sekolah sangat antusias mengikuti acara. Karena bisa bertatap muka langsung dengan tim dari ditpsmk. Yang menangani langsung program dan kegiatan di SMK. Bisa dialog dan bertanya langsung kendala pengajuan takola, dana bos dan dana pemerintah lain. Yang lebih penting benar, ada tindak lanjutnya dari acara ini berupa bantuan. Baik program kegiatan, dana, maupun bangunan fisik. Untuk kemajuan SMK. #SMK BISA #SMK HEBAT # SMK BISA HEBAT

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post