Review Kurikulum Wujud Penjaminan Mutu Internal Sekolah
Review Kurikulum Wujud Penjaminan Mutu Internal Sekolah
Oleh : Edy Siswanto
Beberapa waktu lalu, Cabang Dinas Wiayah XIII. Mengadakan rapat koordinasi (rakor kurikulum). Yang diberi tajuk "Melalaui rakor kurikulum kita tingkatkan penyusunan program kerja sekolah dalam mempersiapkan generasi milenial di era 4.0". Bertempat di SMK Negeri 1 Kandeman Batang.
Hadir 89 kepala SMK baik negeri maupun swasta di lingkungan Cabang Dinas (Cabdin wilayah XIII). Narasumber Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Santoso, SH., MH selaku kepala cabang dinas wilayah XIII. Berpesan agar sekolah selalu mewujudkan pembelajaran yang asyik, kreatif, komunikatif, kritis dan kolaboratif. Diperlukan pengembangan kurikulum untuk mengemasnya. Siap pakai sebagai pijakan sekolah. Bagaimana pembelajaran membuat siswa kerasan dan bertambah rasa ingin tahunya.
Pembelajaran aktif, timbal balik. Siswa bukan lagi sebagai objek melainkan subjek. Libatkan siswa "merasa" memiliki dalam pembelajaran. Kembangkan tema yang ada. Beri contoh langsung suri tauladan penguatan dan nilai-nilai karakter. Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan. Bukan semata mengajar skill dan knowledge. Namun juga keseimbangan attitude. Dalam bahasa lain mengembangakan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual.
"Pantai Selatan besar ombaknya.. Ombak mengepung silih berganti.. Demi pendidikan agar terlaksana.. Penguatan kurikulum terus dinanti.." Demikian kepala Cabang Dinas Wilayah XIII, Santoso menutup sambutan dengan puisi sekaligus membuka acara.
Materi rakor meliputi dasar dan filosofi kurikulum yang dibawakan oleh Drs. Sodiq Purwanto, M.Pd. Kebijakan revitalisasi SMK oleh Ibnu Darmawan, S.Pd., M.Pd. Teaching Factory dan Pengembangan Kewirausahaan oleh Drs. Langgeng Budiharso, M.Si. Penguatan SPMI dan Penyusunan RKAS oleh Drs. Inu Indarta, M.Pd. Sharing diisi paparan best practice pengembangan Kurikulum berbasis SPMI, oleh Agus Basuki dari SMK Negeri 5 Kendal.
Sebagai "gebrakan awal" baru Jawa Tengah. Akan diikuti daerah lain. Perbaikan berkelanjutan terus dilakukan dari prinsip "scholing menjadi learning".
Perencanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Tahun 2019/2020 minggu pertama Juli harus sudah mendapatakan pengesahan Dinas Propinsi Jawa Tengah. Bahkan tahun 2020/2021 pengesahan direncanakan dibulan Desember 2019. Artinya setengah tahun sebelum tahun ajaran baru dimulai KTSP 2019/2020 sudah direview dan dianalisis lagi. Selanjutnya ditahun depannya lagi pengesahan setahun sebelum tahun ajaran baru dimulai. Mw Mengingat pentingnya KTSP review dan anlisis benar-benar dikakukan dengan melibatkan stake holders sekolah.
Kurikulum seperti dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas. Adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran dan cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Adapun KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Indikator mutu sekolah diantaranya guru masuk sekolah atau kelas dengan membawa RPP.
KTSP yang dalam pengusunannya menggunakan online (e-KTSP). Mudah dalam penyimpanan. Lebih ektif dan praktis dalam pengesahannya. Prinsip pembelajaran abad 21 dari mulai creatif, critical thinking skill, comunikatif, colaboratif. Ditambah gerakan liiterasi sekolah dan penguatan pendidikan karakter. Semua terekam dalam KTSP yang disusun satuan pendidikan.
Kebijakan revitalisasi SMK dalam implementasi tak hanya menunggu "bantuan" ada empat hal utama isu revitalisasi. Mulai penyelarasan kurikulum. Penguatan kerjasama SMK dengan DUDI. Pengembangan kompetensi guru. Dan sertifikasi atau uji kompetensi siswa.
KTSP dalam pelaksanaannya menjamin dan mengawal proses KBM yang di support dari adanya input siswa. Ditopang dengan daya dukung kerjasama dengan DU/DI yang representatif.
Menjadi pertanyaan sudahkah sekolah melakukan penguatan dengan DUDI? bagaimana langkahnya? dan apa wujudnya? kapan akan dimulai?
Penguatan guru bagaimana langkahnya? apa wujudnya? kapan dimulai? Sudahkah guru diklat dan magang guru sesuai kompetensi?
Penguatan sertifikasi siswa bagaimana langkahnya? kapan dimulai? Sudahkan SMK mempunyai LSP P1? Bagaimana dengan gurunya apakah sudah layak menguji sebagai asessor kompetensi?
Ini yang kelihatan sepele namun belum banyak sekolah konsisten melakukannya.
Hambatan dan peluang tamatan SMK sudah didepan mata. Kita sering mengenal adanya BMW (bekerja, melanjutkan, wirausaha). Jika lulusan hanya "bekerja" yang terjadi hanya "simatupang" siang malam tunggu panggilan" arahkan lulusan SMK tidak hanya "sekedar" bekerja namun beriwarusaha. Jiwa wirausaha tak sekedar bagaimana bicara "bisnis" untung dan rugi. Namun bagaimana bisa menciptakan dan mengambil "peluang" dilapangan. Untuk kebermanfaatan khalayak. Hasil "untung" apabila didapat adalah hanya dampak saja. Selain tentu "pahala" yang didapat Karena kreatif membuka peluang tadi. Ini yang mesti ditanamnkan sejak dini siswa SMK.
Sistem penjaminan mutu pendidikan atau SPMI sekolah dengan indeks mutu baik dipengaruhi atau empat hal dari nilai UN, akreditasi, uji kompetensi dan raport mutu sekolah.
SMK Negeri 4 berada di dalam urutan ke-4 SMK se Kabupaten Kendal Berdasarkan indeks mutu dan integritas kejujuran sekolah. Dari 49 sekolah di Kabupaten Kendal.
Ruang lingkup SPMI seperti dalam Permendikbud Nomor 28 tahun 2016 tentang SPMI. Tahapan implementasi dimualai dari standar mutu, pemetaan mutu, dengan menghasilkan raport mutu, peningkatan mutu, implementasi mutu, dan monitoring dan evaluasi.
Setiap sekolah menjamin menjadi "Sekolah SPMI" artinya ada dan berkomitmen menerapkan SPMI dengan pihak luar atas kemauan sendiri. Bukan hanya dorongan dari luar. Jika sekolah menerapkan SPMI karena dorongan luar, itu bukan "sekolah SPMI"
Mulai implementasi tahun 2019. Ada verifikasi, membuat pakta integritas dan raport mutu. Sebagai dasar pengesahan RKAS. Selain ada tim pengembang sekolah dan tim auditor sekolah. Yang merencanakan RKJM, RKT dan RKAS.
Sesuai Permendikbud Nomor 28 tahun 2016. Ada tiga fungsi utama kepala sekolah, fungsi manajerial, supervisi dan kewirausahaan.
Pengembangan kewirausahaan dan teaching factory dipengaruhi oleh pertama, konsep masing-masing sekolah. Pahami dulu konsep bagaimana itu kewirausahaan dan teaching factory, strategi, inovasi, kerja keras, tekun dan disiplin. Pemahaman sesuai konsep itu menghasilkan penerapan kewiraushaan dan teaching factory di SMK lebih ideal dan bisa eksis berlangsung.
Yang kedua bagaimana menggali potensi kewirausahaan sekolah. Banyak sumber daya di sekolah perlu digali, di manfaatkan keberadaannya untuk semua termasuk masyarakat bisa menikmati fasilitas ada disekolah.
Dan yang ketiga menjalin kemitraan dengan pihak luar. Komunikasi saling percaya kunci sukses dan mendukung penggalian potensi sekolah. Menjalin kemitraan bagaimana kedua belah pihak bisa memanfaatkan sumberndaya yang ada. Baik dilihat dari SDM, sarana prasarana, karyawan, siswa, sekolah. Dan apapun yang bisa dikembangkan disekolah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar