Oleh : efi sufiah

Tidur setelah subuh membayar penatku selama perjalanan umrah semalam. Pagi ini bangun kesiangan, hanya sempat mengisi perut dengan sepotong roti dan suteh untuk bekal energi melanjutkan perjalanan sesuai jadwal. Dering hape panggilan dari pembimbing menyeret langkah panjangku menuju lobi. Bis sudah menunggu siap untuk mengantarkan kami ziarah.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 25 km dari Kota Mekah, sampailah di Jabal Rahmah. Begitu tiba, kulayangkan pandangan , terlihat sebuah bukit dengan lereng bebatuan hitam yang besar-besar. Aku melewati kurang lebih 180 undakan tangga untuk mencapai monumen di puncak. Monumen yang mengabadikan sejarah pertemuan Adam dan Hawa, setelah ratusan tahun berpisah.

Meskipun hanya 15 menit, namun lumayan membuat nafas tersengal. Ketika berdoa, tak terasa mataku basah, terbayang betapa bahagianya Nabi Adam dan Siti Hawa tertebus dosanya di sini, bagaimana Nabi Ibrahim percaya tentang mimpinya harus mengorbankan putra kesayangannya. Dari puncak terlihat hamparan padang Arafah di kaki Jabal Rahmah. Bergetar hatiku, membayangkan aku ada di sana mendengarkan khutbah terakhir Nabi Muhammad SAW.

Ketika menuruni bukit, tampak sesosok bayangan hitam, tinggi besar, yang melambaikan tangan ke arahku, aku pun tanpa sadar menghampirinya. Sosok itu menunjukkan jarinya ke suatu arah, kuikuti arah telunjuknya, ada seseorang yang sedang merokok. Dan sosok itu berkata , “ Haram ! “ Setelah mengatakan demikian , sosok hitam tinggi besar itu menghilang. Ketika aku bertanya kepada orang-orang di sekelilingku, ternyata tak ada satu pun yang melihatnya. Aku pun terdiam, duduk dengan lemas, dan bertanya-tanya dalam hati siapakah dia?

Kebiasaan merokok berhasil kutinggalkan selama beribadah umroh. Namun kembali mengusikku sesampainya di rumah. Aku kembali pada kebiasaan lamaku yaitu menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok di pagi hari. Ketika kunyalakan korek api dan kubakar rokok di tanganku. Tiba-tiba sosok hitam tinggi besar berada di depanku, telunjuknya mengarah pada ku sambil berkata “ Haram !” Aku pun terperanjat, ketakutan sampai badanku menggigil. Sontak kumatikan rokok itu. Kemudian sosok hitam itu pun menghilang seperti terbawa angin, sirna tak berbekas.

Aku teringat saat sosok hitam itu muncul di Jabbal Rahmah, ia menunjuk ke arah orang lain yang sedang merokok. Sekarang telunjuk itu mengarah kepadaku.

Sejak itu lah aku berhenti merokok.

Riung Bandung 12 Februari 2022