Efnita

Guru PAI SMP N 2 Koto Baru kab. Dharmasraya...

Selengkapnya
Navigasi Web
Batongkong

Batongkong

"Batongkong"

Musim duku telah datang musim duku telah datang dendang tuk Sit sambil membawa karung beras yang telah di modifikasi sehingga berbentuk seperti keranjang. Fungsi karung ini sebagai wadah meletakkan buah duku yang di petik satu persatu di atas dahan. Jika karung telah penuh maka pemanjat pohon duku akan mengulurkan karung menggunakan tali seperti menurunkan ember ke dalam sumur.

Musim buah duku belum tentu akan datang setiap tahun tapi datang dalam waktu yang tidak dapat di ukur, penduduk biasanya mengira jika buah buahan lain mulai berbunga ada harapan buah buah lain juga akan berbunga. Indikasi lain yang menandakan duku akan berbuah adalah datangnya musim hujan. Tapi ini tidak bisa jadi jaminan. Pernah lima tahun semenjak saya pindah ke daerah ini tak sekalipun menjumpai musim duku seperti sekarang. Maka dapat dikatakan panen kali ini adalah panen raya.

Saat panen raya datang pemilik dengan anggota keluarga akan bersama sama bahu membahu memanen langsung dan menjual secara mandiri pada pembeli atau mengantarkan pada "toke".

Toke adalah pengumpul buah duku dari penduduk yang di beli dengan harga yang disepakati, biasanya dibawah harga pasar untuk kembali di jual ke berbagai daerah. Bahkan tidak jarang "toke" musiman akan berbondong bondong untuk membeli buah duku pada penduduk. Mereka bersedia membeli duku penduduk dengan skala banyak bahkan ada yang berani membeli buah duku yang masih berada di atas pohonnya. Istilahnya mereka membeli "batongkong"

Batongkong adalah istilah yang di pakai penduduk setempat untuk membeli buah buahan yang masih ada di pohonnya. Pembeli batongkong ini akan datang pada pemilik pohon setelah itu di taksir berapa harga yang pantas untuk satu pohon tanpa memperhitungkan

Sejauh ini belum di ditemukan makna kata batongkong dalam kamus bahasa, baik bahasa Minang maupun bahasa indonesia. Bisa jadi kata batongkong hanya di gunakan di daerah tertentu saja. Di daerah ini misalnya.

Secara sederhana batongkong adalah sebuah sistem jual beli yang di lakukan dengan cara membeli buah yang masing berada di pohon. Pembeli mengira seberapa banyak buah yang akan di panen dan memberikan penawaran kepada penjual harga yang di sepakati. Setelah itu seluruh buah yang ada di pohon menjadi hak pembeli seutuhnya. Mengenai waktu panen di serahkan kepada pembeli, kapan ia mau panen. Hasil yang di peroleh dengan sistem ini untung untungan, bisa penjual yang untung besar namun biasanya pembeli lah yang dapat untung berlipat ganda.

Dalam pemahaman agama Islam di jelaskan bahwa jual beli benda yang masih berada di atas pohon tidak di benarkan hingga diketahui kelayakannya. Artinya jika membeli buah yang masih berada di atas pohon tentulah tidak dapat di ketahui apakah buah sudah siap panen atau belum, apakah seluruhnya atau sebagian nya sudah matang atau belum.

Masyarakat daerah ku masih banyak yang menjual hasil buah duku mereka dengan cara menjual perbatang. Alasannya agar tidak repot memanen, men soltir serta mengemas dalam keranjang. Mereka lebih memilih terima uang tunai daripada memanen sendiri. Harga jual buah duku perbatang biasanya lebih murah dibanding jual sendiri.

Rata rata di setiap rumah ada pohon duku. Mereka membangun rumah tinggalnya di sela sela pohon duku yang sudah di tanam puluhan tahun yang lalu oleh orang tua dahulu. Usia pohon duku yang sudah berkisar 25 sampai 30 tahun memiliki buah besar besar dan manis. Tapi jika masih dibawah 20 tahun maka buahnya relatif kecil atau sedang.

Proses buah duku sampai dalam keranjang dilakukan dengan mencari seseorang yang biasa memanjat pohon, setelah itu sang pemanjat akan memilih buah yang dianggap sudah matang dan siap panen dalam sebuah karung beras yang sudah di modifikasi sehingga memudahkan dalam memasukkan buah ke dalamnya. Setelah karung beras tersebut maka pemetik buah akan menurunkan karung dengan menggunakan tali dan anggota yang lain siap menerima karung tersebut dan menuangkan ke atas teral yang di bentang tidak jauh dari pohon duku.

Tugas anggota yang menunggu di bawah adalah memilih duku yang baik kualitas buahnya kemudian meletakkan dalam keranjang tersendiri. Pemilihan ini untuk membedakan duku yang ukuran super dan ukuran sedang. Harga jualnya pun berbeda antara duku super dengan duku ukuran sedang, perbedaan harga bisa sampai lima ratus rupiah per kilogram nya.

Jika sudah terkumpul semua buah duku maka pembeli akan mengantarkan kepada pengumpul atau agen yang akan menjual ke berbagai daerah bahkan sampai ke luar daerah seperti Pekanbaru Palembang sampai ke jawa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Duku untuk komunitas MGI ada ngak, Bu?

07 Mar
Balas

Duh, jadi tahu mksh infonya bu

07 Mar
Balas



search

New Post