Efriliya Ningsih

Counselor and Copywriter...

Selengkapnya
Navigasi Web

Ayah, Salon Pribadiku

Libur panjang sebentar lagi selesai. Itu artinya sebentar lagi waktu kita kumpul bersama keluarga akan berakhir. Anak rantau, tentunya beda dengan yang tinggal di rumah. Resiko sebagai anak rantau adalah ada masa dimana mereka harus rela berpisah dengan keluarga kalau hari kerja telah aktif.

Aku, seperti yang banyak orang tahu. Aku adalah anak pertama dari kedua adikku. Sebagai anak pertama, aku ingin sekali mengajarkan banyak hal pada kedua adik, juga orang tua ku. Bukan mengajarkan, tepatnya mengajak.

Salah satu tradisi yang ingin ku tanamkan pada keluargaku adalah dengan menjadikan ayah sebagai sosok yang dipercaya dalam hal memangkas rambut.

Aku ingat sekali, seumur hidup, baru sekali aku pergi ke salon untuk pangkas rambut. Saat itu kalau tidak salah aku masih kelas dua SMP, dimana model potongan segi masih booming. Ingat sekali, itu kali pertama aku potong rambut dengan model melenceng dari biasanya. Na'asnya, saat bari beberapa pekan dari potong rambut, sekolahku mengadakan razia. Ini adalah kondisi paling menjengkelkan sepanjang sejarah. Seharian aku tak berani keluar kelas, padahal biasanya saat jam istirahat aku mondar mandir keluar masuk kelas. Hari itu sama sekali tidak. Takut campur jenuh campur menyesal campur kecewa campur waspada, persis seperti orang yang terjangkit gejala depresi. Dalam kamus hidupku, mana pernah aku merasakan kena hukum. Aku, seperti anak pada umumnya, sama sekali tidak ingin membuat ayah dan ibuku malu karena kelakuanku. Sebisa mungkin aku menghindar dari guru. Duduk pun aku terpaksa bertukar dengan temanku di bagian paling belakang. Mungkin diantara semua teman, hanya aku yang merasa kelasku seperti akan kejatuhan bom. Dan kalau sudah seperti itu, semua pelajaran otomatis tidak ada yang nyangkut dalam ingatan. Semuanya labas, kocar kacir tidak karuan. Telingaku tiba tiba menjadi tuli otomatis.

Seharian dibikin lelah karena takut, akhirnya bel pulang berbunyi. Senang bukan main. Selesai berdoa, aku ngacir menuju mobil abunemen. Ah, lega. Sesampainya di rumah, aku bersalaman dan langsung minta ayah agar memotong rambutlu agar tidak lagi terlihat seperti potongan segi. Persis seperti kepala yang ditudungi batok kelapa, begitulah hasilnya kira-kira.

Sejak hari itulah, aku tidak mau lagi potong rambut di tukang salon. Aku tidak mau seperti keledai yang bisa terjebak dalam lubang sama yang sama. Sejak tragedi razia itulah, aku kembali mempercayakan segala urusan kepalaku pada ayah. Selain potongan ayah ga neko-neko, style yang ayah pilih membuatku merasa seperti aku adalah Nike Ardila era 2000. Hahaha

Mungkin bagus melihat hasil potongan ayah, adik dan ibuku pun akhirnya katut ketagihan dipotongin rambutnya sama ayah. Wal hasil, seminggu sebelum libur berakhir, ayah pasti sudah banjir pesanan pangkas rambut. Pertama aku, kedua adik, ketiga ibu. Kami maju secara bergiliran, persis seperti tanaman bomsai yang hendak dirapikan daunnya.

Tak masalah, yang jelas, itu strategiku agar hanya ayah yang bisa memegang kepala kami, dan hanya ayah pula yang boleh tahu bagian dari aurat kami (rambut) . Bukan tukang salon, apalagi barisan banci kaleng yang kadang suka ikutan nimbrung jika ada pengunjung yang ingin didandani.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ayah super nih. Salut bu. Sampaikan salam takzim buat ayah.

12 Jul
Balas

Siap Pak Yudha

12 Jul

Subhanallah, keren ya... Ayah bisa jd salon pribadi

11 Jul
Balas

Iya bu, selain hasilnya bagus, uang yang harusnya buat ke salon jadi bisa ditabung. Hehe

12 Jul



search

New Post