MENGENAL IKAN NILA MERAH PENDONGKRAK EKONOMI RAKYAT
Ikan nila dalam bahasa latin disebut Oreochromis niloticus. Berasal dari Afrika. Jenis ikan nila ada dua macam yakni nila hitam (ada 3 varian) dan nila merah (dua varians). Sebutan lain ikan nila dalam bahasa Inggris freshwater chicken.
Masuk pertama kali pada tahun 1969 (nila hitam) lalu tahun 1981 (dari Filipina) dan 1989 (dari Thailand) berupa ikan nila merah. Ikan ini sudah tersebar di seluruh pelosok Indonesia bahkan produksinya telah diekspor ke beberapa negara Eropa, Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat dalam bentuk filllet atau hidup.
Kelebihan nila merah mudah berkembang biak cepat, tahan terhadap hama penyakit dan toleransi yang cukup luas terhadap perubahan lingkungan. Budidaya dapat dilakukan di kolam, sawah, tambak, keramba, jaring apung, baik di perairan tawar, payau, maupun di tepi pantai.
Rasa ikan nila sangat gurih. Duri daging sedikit. Daging empuk dan berwarna putih. Jika di olah dengan goreng sangat nikmat tiada dua. Bisa diolah dalam beragam olahan seperti pepes, bakar bahkan fresto. Nikmat
Banyak yang melakukan budidaya intensif. Contohnya masyarakat di desa Slilir, desa Bakalankrajan Kecamatan Sukun Malang dengan memakai metode kolam bioflox. Sebuah metode pemeliharaan intensif pembesaran di dalam wadah plastik dengan membentuk ekosistem sehingga amonia mampu di hilangkan dengan bakteri pendukung tanpa menguras atau sedikit pemakaian air. Kolam mempunyai banyak ukuran dari diameter satu,dua, tiga, sampai empat meter. Keberhasilan budidaya ini membawa kesejahteraan bagi penduduk dalam masa pandemi. Per bulan Januari saja omzet masyarakat di desa Slirir sudah berkisar 8-9 ton per bulan. Ada sekitar ratusan peternak yang bergabung dalam satu koperasi disana. Ekonomi bergeliat . Fenomena urbanisasi tidak terjadi bahkan saat ini ekonomi kembali ke desa dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa.
Dalam skala rumah tangga ikan nila menjadi kebutuhan protein keluarga. Jika setiap keluarga mempunyai satu meter kolam bioflox saja maka setiap harinya tidak berkekurangan sumber protein dari ikan nila. Disisi lain penyediaan ikan yang dipelihara benar dengan pakan yang tepat menjadi jaminan kualitas makanan harian Kita. Yuk gemar makan ikan.🥰🙏🥰
GrandRose, 2 Februari 2022
Eka Andriyan Novianto
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar