Eka Karyanti, ST

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Hujan dengan Segala Keberkahannya

Hujan dengan Segala Keberkahannya

Hujan dengan Segala Keberkahannya

Memandang hujan deras yang turun dari balik jendela kamar adalah sesuatu banget. Rintik-rintik air hujan yang turun seolah menghanyutkan semua rasa lelah, bosan, putus asa dan kekhawatiran yang terjadi saat ini.

Air hujan yang jatuh dari langit, membasahi tanah yang gembur seolah seperti seorang kekasih menemukan jodohnya. Bergembira saling berpelukan dan membahagiakan.

Tanah yang tersiram air hujan akan melepaskan aroma khasnya, bau tanah yang semerbak membuat alam bawah sadar kembali damai.

Pohon dan tumbuhan yang basahpun tidak kalah gembiranya, bersyukur atas napas kehidupan yang masih bisa dihirup.

Aku yang memang sangat menyenangi segala sesuatunya yang berkaitan dengan alam yang hijau, seolah turut menyatu dengan kegembiraan mereka. Mahluk Tuhan yang menjadi pelengkap indahnya hidup manusia.

Hujan dengan segala keberkahannya selalu menjadi sumber kehidupan bagi semua mahluk yang ada di muka bumi.

Uupppsss, ada yang protes dan komplain, sama hujan yang turun dengan derasnya. Yang telah memporak porandakan sebagian hidup manusia.

Yang menyengsarakan dan menyusahkan karena beberapa tempat menjadi lautan air tawar dan tidak jarang juga merengut korban jiwa.

Adakah hujan yang bersalah ? Yang kemudian berubah menjadi banjir yang tidak bersahabat dengan manusia.

Sejatinya manusialah yang harus banyak-banyak introspeksi diri. Uap air yang menggumpal di awan memang sudah kodratnya harus turun sebagai hujan.

Jangan salahkan hujan jika dalam perjalanannya, ia menyakiti, melukai bahkan menghanyutkan sebagian harta yang kita punya.

Memandang hujan dari balik jendela kamar sangat membuat hati riang. Sang kodok memang harus rajin-rajin memanggil hujan, agar gunung dan lembah tetap hijau dan memesona.

Aku yakin apapun dan bagaimanapun situasi dunia saat ini selalu ada kegembiraan yang tercipta salah satunya yaitu memandang hujan dari balik jendela kamar.

Di samping rumah aku mempunyai kebun anggrek dengan bermacam-macam spesiesnya, walaupun tidak cukup besar tapi cukuplah keberadaannya menjadi pengobat hati yang lelah berkepanjangan.

Ketika hujan turun membasahi bunga-bunga di kebun anggrekku, luruhkan semua debu yang menempel di daun dan bunganya yang indah betapa senangnya mendapati pemandangan seperti itu.

Putih, ungu, merah maroon, putih kekuningan, merah jambu, dan banyak lagi paduan warna yang indah yang akan muncul jika anggrek-anggrekku bermekaran.

Tidak mudah memang aku mendapatkan kebahagian dan kesenangan ini, perlu kerja keras untuk mendapatkan dan merengkuh kebahagian yang terkadang tidak sejalan dengan orang di sekeliling kita.

Artinya apa ? Pedulilah pada kebahagian diri sendiri, termasuk dalam hal ini menjadi sehat dengan cara yang berbeda. Walaupun terkadang berbeda itu tidak selalu menyenangkan.

Seperti hujan yang turun dengan derasnya, yang tidak pernah peduli dengan apa yang akan di lewatinya.

Berbaik sangkalah selalu pada alam dan penciptaNya. Saat ini Sang Pencipta ingin ciptaannya kembali pada perjanjian awalnya. Sebagaimana awal dunia ini tercipta. Hening, senyap, udara yang bersih, kebersihan yang selalu terpelihara, dan berakhir pada keseimbangan alam.

Hujan yang turun ke bumi dengan derasnya hanya ingin bertemu dan berpelukan dengan kekasihnya yaitu tanah yang subur dan gembur, bukan beton yang rapat tak berpori.

Memandang hujan dari balik jendela kamar, menambah selalu rasa syukurku kepada Allah SWT, tidak ada alasan lagi untuk mendustakan nikmatMu.

#tantangan menulis hari ke 78#

#tantangan menulis MG 90 hari#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Barakallah. Alhamdulillah. Hujan yang selalu ditunggu kedatangannya saat ini di daerah kami. Setiap hari awan kelabu selalu menyelimuti, namun hujan belum juga menyirami bumi. Mudah-mudahan hujan segera turun. Aamiin.

06 Apr
Balas

Dalam hujan kutitip rindu, dengan lidah keluh terlalu dalam rasa itu.

06 Apr
Balas



search

New Post