KEPING KENANGAN BERSAMA AYAH
KEPING KENANGAN BERSAMA AYAH
Bagian 1
(Tantangan menulis hari ke 15)
Pagi sekali aku dan adik-adikku yang sedang tidur nyenyak dibangunkan oleh suara tangisan, diantara suara tangisan yang semakin ramai itu terdengar suara tangisan ibuku, nenekku dan saudara-saudaraku yang lain. Suara tangisan itu begitu menyayat hati menyebut-nyebut nama ayahku.
Innalillahi wa innailahi rojiun,….rupanya ayahku yang memang sedang sakit beberapa tahun belakang ini sudah menghembuskan napas terakhirnya.
Ayahku meninggal di RSPAD Gatot Subroto, rumah sakit Angkatan Darat karena kebetulan beliau seorang anggota polisi.
Guru-guru SD ku berdatangan ke rumahku, mereka datang untuk memberikan ucapan bela sungkawa kepada aku dan ibuku.
“Kamu yang sabar ya”,….begitulah kira-kira ucapan guru-guru SD ku pada saat ayahku berpulang keharibaanNya.
Kelas 4 SD tepat sehari setelah pembagian rapot yang menyatakan aku naik ke kelas 5, ayah ku meninggalkan kami sekeluarga. Ibuku dan empat orang adik-adikku. Adikku yang paling kecil ditinggal ayah usianya 8 bulan.
Hari disaat ayahku meninggal kesedihan itu belum terlalu terasa, yang ada hanya kebingungan,…. tidak tahu rasa apa yang timbul didalam dada. Yang aku tahu mulai saat itu aku sudah tidak mempunyai ayah lagi. Aku menjadi anak yatim.
Ditinggal ayah diusia yang masih kecil tidak banyak kenangan yang aku ingat. Pada saat menulis cerita ini aku berusaha mengumpulkan keeping-keping kenangan yang masih bisa aku ingat ketika bersama ayahku.
Aku lima bersaudara, aku anak perempuan yang paling besar selanjutnya adikku dua laki-laki dan dua perempuan.
Sebagai anak yang paling besar yang aku ingat, ayahku sangat sayang sekali padaku. Terhadap adik-adikku bukannya tidak sayang, tetapi perhatian dan kasih sayangnya memang berlebih kepadaku.
Sepulang dari dinas sering ayahku mengajak aku jalan-jalan naik motor keliling-keliling kota Jakarta. Kadang-kadang ayahku meminjam mobil komandannya untuk mengajak kami sekeluarga jalan-jalannya.
Antara tahun 19970-1980-an tempat rekreasi belum banyak seperti sekarang. Tempat liburan kami sekeluarga adalah ke Bogor dan Tangerang mengunjungi kakek dan saudara-saudara dari pihak ayah. Kebetulan kalau dari pihak ibu keluarganya jauh di seberang lautan, tepatnya di NAD.
Mobil Jeep Hartop berwarna biru muda itu sangat sering menemani kami sekeluarga jalan-jalan. Setelah pulang liburan biasanya ayahku membawa oleh-oleh berupa kelapa muda yang diambil dari kebun sendiri untuk pak komandan yang mobilnya dipinjam.
Hubungan ayahku dengan komandannya sudah seperti saudara, lebih dari hanya sekedar anak buah dan atasan. Aku dan ayahku terkadang juga kami sekeluarga sering bersilaturahmi ke rumah pak komandan.
#tantangan menulis hari ke 15#
#tantangan menulis MG 30 hari#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar