Ekaningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Haruskah Dengan Virus?

Haruskah Dengan Virus?

#tagursiana (6)

Sejak beberapa waktu lalu manusia di planet bumi ini sedang berhadapan dengan virus yang amat kecil yang kita kenal covid-19. Banyak orang di belahan bumi ini meninggal karena virus ini, banyak negara tutup (lockdown) sementara waktu, rumah ibadah ditutup dan aktivitas dilakukan dari rumah. Banyak orang panik, memborong bahan pangan karena takut kehabisan stok pangan, bahkan sampai memborong masker dan hand sanitizier yang memang langka pada saat itu. Semua kegiatanpun terhenti. Sejenak dunia senyap dari hingar bingar manusia. Yang biasanya suka kumpul-kumpul, hal itu dilarang karena covid ini penyebarannya melalui media cairan dan sentuhan. Berkerumun harus dihindari. Maka pemerintah memberlakukan social distancing. Sungguh ada masa-masa berat bagi kita kira-kira 3 bulan yang lalu. Bahkan sampai new normal ini diberlakukan semua juga harus mengikuti protokol dari pemerintah guna mencegah penyebaran virus itu. Belum ada vaksin yang ditemukan. Sehingga tiap orang harus tetap waspada menjaga dirinya serta sesamanya.

Namun ada beberapa hal positif yang ditimbulkan oleh covid ini. Dengan adanya covid ini para guru "dipaksa" untuk belajar online bersama murid/mahasiswanya. Ketika belum ada covid mungkin terasa susah bagi kita untuk paham dan melakukan pembelajaran online. Dengan situasi ini seluruh komponen sekolah maupun pemerintah diarahkan untuk ber-online. Selain itu setiap orang dipaksa untuk diajak hidup bersih. Cuci tangan, mandi membersihkan diri dari virus yang bisa saja menempel pada barang yang kita pegang. Budaya pakai masker ketika di tempat umum juga untuk menjaga kesehatan diri dan orang yang ada di sekitar kita. Beberapa rapat, seminar kini juga memakai aplikasi platform seperti zoom, whatsapp,skype atau yang lainnya. Kemajuan teknologi yang pesat sangat memudahkan berinteraksi secara online/ virtual. Beruntung kita sudah memasuki jaman ini. Bayangkan saja kalau kita masih dijaman jadul belum melek teknologi, pasti ketika pandemi ini melanda kita seperti katak dalam tempurung, tak bisa berbuat apa-apa.

Rasa kemanusiaan kita juga digugah bagaimana kita mau berbagi dengan sesama yang menderita karena covid. Beranikah kita berbagi? Menolong dengan tulus, tidak menyebar hoax dan mendoakan mereka yang sakit dan mereka yang merawat pasien covid? Beribdahpun tak lagi ke masjid,gereja,pura ataupun wihara. Semua dilakukan di rumah. Semua anggota disatukan dalam doa bersama di rumah. Relasi keluarga direkatkan kembali.

Dunia berbenah, terhenti. Bumipun berbenah memperbarui ekosistemnya. Bumi sejenak bisa beristirahat dari bisingnya mesin industri, pekatnya asap kendaraan dan pabrik. Manusia untuk saat ini bisa menghirup udara segar yang selama ini langka di kota-kota besar.

Apakah sungguh corona ini membawa perubahan? Semoga. Kita manusia juga harus mau berubah dan berbenah demi bumi baru dan tatanan hidup baru. (masih dalam masa new normal).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kondisi yang sulit.

08 Jun
Balas



search

New Post