Ekaningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mendampingi Generasi Muda di tengah Pandemi

Mendampingi Generasi Muda di tengah Pandemi

#tagursiana (4)

Pada hari jumat 5 Juni 2020 saya mengikuti Webinar Sanatha Dharma berbagi di tengah pandemi. Webinar tersebut berlangsung pada pukul 09.00- 11.30 melalui aplikasi zoom. Webinar berdurasi kurang lebih satu setengah jam itu berlangsung menarik dengan dua narasumber hebat. Yaitu Rm Angga Indraswara,S,J,B.A,M.Hum dan Rm Benedictus Hari Juliawan,S.J,Ph.D. Mereka adalah para dosen dari Universitas Sanatha Dharma Yogyakarta.

Apa saja yang dikupas dalam webinar itu?

Sesi pertama diawali oleh Rm Angga berbicara tentang Adakah Ruang bagi partisipasi orang muda? Ada 4 bagian yang nanti disampikan yaitu prolog yang beisi pertanyaan tentang, apakah kaum muda sungguh sudah mempunyai cita-cita? apa yang menjadi cita-cita mereka. Apakah dengan cita-cita mereka, kaum muda bisa hidup. Apakah dunia juga sudah mampu menerima dan menyediakan tempat bagi semua cita-cita kaum muda itu. Dari hasil survey , di Indonesia masih sekitar 10-15% kaum muda yang mempunyai gelar S1. Pada bagian berikutnya Rm Angga beusaha untuk menyajikan persoalan demokrasi hari ini. Bahwa terjadi kemunduran di bidang demokrasi. Rm Angga mengatakan bahwa demokrasi sekarang mengarah pada populisme dan politik identitas. Sehingga politik bukan untuk kebaikan bersama bangsa tetapi untuk kepentingan kelompok. Selanjutnya Rm Angga juga megatakan bahwa kaum muda bisa dikatakan apatis dalam berpolitik. Karena apatis lalu dianggap bisa "ditunggangi" kepentingan kelompok dan akhirnya kaum muda juga dinilai dalam kelompok slactivism ( tinggal klik lalu dapat informasi). Maka selanjutnya kata Rm Angga kaum muda perlu diberi ruang dan kepercayaan untuk amkin berpartisipasi offline. (karena dianggap kaum muda sebagai penyebar hoax) padahal yang mudah terkena hoax ,usia 45-65 tahun ke atas. (menurut survey). Lalu mengajak kaum muda untuk berdialog demi solidaritas bukan mencurigai aktivitas mereka serta melatih komitmen mewujudkan human security.

Selanjutnya sesi kedua dilanjutkan oleh Rm Beni. Beliau adalah dosen pasca sarjana fakultas ekonomi Universitas Sanatha Dharma. Di sesi ini beliau berbicara tentang masa depan kaum muda sesudah pandemi. Bahwa sekarang dunia menggunakan teknologi digital. WFh dengan digitalisasi, jualan online, belanja online, pelajaran online. Based on online learning. Dikatakan Rm Beni bahwa kaum muda beruntung karena lahir sebagai digital native (=generasi yang lahir dimana teknologi sudah berada di lingkungannya. dimulai tahun 1990). Dengan demikian kaum muda berada dalam suasana kompetitif sehinggan dalam hal ini pandemi juga mempercepat proses transisi ekonomi ke ekonomi digital. Oleh sebab itu pada masa ini kaum muda bisa berbuat banyak. Yaitu berkreasi memanfatkan teknologi, Mengubah kerja material menjadi simbolik,monetasi, Kembali menghargai kerja tangan misalnya bertani, berkebun. dan akhirnya juga kebijakan penciptaan lapangan kerja skala nasional yang digerakkan oleh sektor publik, peninjauan kembali RUU Cipta kerja juga penciptaan langan kerja bagi generasi muda.

Sebagai penutup dikatakan pula oleh Rm beni bahwa mendampingi kaum muda di masa pandemi dibutuhkan perjumpaan personal, berdialog, kepercayaan, kreativitas, penciptaan lapangan kerja serta solidaritas.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post