Butuh waktu yang (agak) lama untuk menulis kembali di Guru Siana. Tanggal 19 Oktober 2017 waktu pertama saya mengenal Gurusiana dan saat itu juga saya menulis tentang Merajut sama Mudahnya dengan Menulis.

Keinginan untuk menulis ini sebenarnya sudah lama ingin saya lakukan, tapi cinta ini sudah mendua. Cinta yang pertama sudah tertambat untuk MERAJUT, rasanya hati ini tidak akan mendua. Rupanya hati ini bisa berubah. Suatu hari saya berkesempatan ikut pelatihan yang di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang bekerja sama dengan Media Guru saat itulah saya berkenalan dengan MENULIS.

Saat ini keduanya sudah membingungkan hatiku. Bagaimana harus membagi waktu bagi keduanya. Merajut sudah melekat dihati, kemana-mana selalu membawa rajutan. Saat Aku merajut pikiranku melayang pada Menulis. Saat Aku Menulis, Rajutanku minta untuk diambil.

Kalau sudah seperti ini salah siapa?

Apakah salah Bu Istiqomah yang terlalu menggebu-gebu memperkenalkan Aku untuk menulis padahal aku sudah dekat dengan merajut. Atau salah Pak Leck Murman yang sudah mengeratkan ku dengan Menulis lewat Bukunya " Guru ayo menulis"?...

Sepertinya Aku butuh saran Keduanya agar Aku Bisa menyandingkan MERAJUT dan MENULIS tanpa ada yang dilupakan. Aku tak ingin kehilangan salah satunya.