HAKIKAT
Manakala fisik menunaikan masanya
Jangan pandangi cermin dengan sedih
Pelukis dengan keahliannya
menggoreskan kenangan pada bagiannya
Secara pas.
Kanvas alam begitu ajaib
Kaulah pemandangan terindah
Melukiskan kehidupan yang telah kau tempuh
Tersenyumlah pada garis yang mengabdi, abadi
Kerjapkan keriangan syukur pada mata
yang telah kehilangan binar.
Keabadian hakikatnya adalah hatimu
Yang tak pernah berubah sejak dulu
Masih
Masih menyimpan Nama siapa
yang telah menyebabkanmu
dapat menempuh perjalanan yang indah itu
Bandung, 7 Mei 2019
Eka Ros
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren