Eka rosmawati

Eka Rosmawati, M.Pd lahir dan tinggal di Bandung. Univ., terakhir Unesa. Saat ini mengajar matkul Bhs. Indonesia di SMPN 3 Soreang....

Selengkapnya
Navigasi Web
Merayakan Hari Kartini di 2 Mei

Merayakan Hari Kartini di 2 Mei

Seberapa pentingkah Hari Pahlawan diperingati, terutama oleh warga sekolah di sekolah. Pertama, dengan memperingati hari pahlawan, anak dikenalkan pada tokoh; perjuangannya, serta apa jasa-jasanya terhadap negara dan bangsa; kedua, anak belajar memaknai peringatan tersebut sebagai moment untuk menggali rasa menghargai, meneladani, serta termotivasi untuk berpikir ke depan apa yang hendak diperbuat, guna menjadi orang yang peduli pada kemajuan bangsa.

Realita kehidupan di zaman sekarang menampakkan bahwa orang banyak yang sudah tak peduli satu sama lain. Terlalu progres memandang ke depan oleh tuntutan hidup dan tak mau berada dalam ketertinggalan, hingga hal itu berimbas pada pola pikir yang seakan hendak cepat melupakan masa lalu, jejak yang ditinggalkannya, serta hal yang dianggap kurang penting. Ingat ungkapan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya. Jika direnungi, memang benar kekuatan, kebaikan, ilmu di masa lalu itu harus dijadikan bekal bagi kehidupan di masa kini. Sebagaimana varian-varian pohon yang baru, pasti memiliki inangnya; tanpa inang, niscaya varian yang terlihat lebih baik itu tidak akan ada. Dalam ajaran agama pun, orang diperintahkan menghormati Ibu Bapak, menghormati guru, menghormati nabi; dan itu merupakan bagian dari pengajaran moral. Tentu moral yang baik, moral yang beradab.

Akan halnya peringatan RA Kartini yang berlangsung di SMP Negeri 3 Soreang, terbukti bahwa hal tersebut membawa semangat baru bagi siswa. Mereka memeriahkannya dengan mengenakan baju adat, yang sehari-hari tidak pernah dipakai. Bukan hanya siswa, bahkan Ibu dan Bapak Guru, suasana baru menciptakan perasaan tersendiri. Rutinitas tidak monoton, tetapi jadi bervariasi. Guru-guru ada yang menjadi juri, belajar menilai dengan adil pada tampilan siswa, baik dalam cara berbusana, maupun cara bersikap. Ke depan ada baiknya dites juga wawasan siswa tentang tokoh pahlawan; supaya mereka tidak sekadar mengenal baju adat, tapi juga siapa Kartini, mengapa harus diperingati, apa kehebatan dia dalam pemikiran sehingga sanggup mengubah wanita Indonesia menjadi maju dalam pola pikir. Dalam hal ini, tentu bukan hanya Kartini, masih ada puluhan pahlawan lainnya. Di antaranya Dewi Sartika, Cut Nyak Dien sebagai pahlawan wanita.

Demikian, intinya memperingati hari pahlawan itu berguna, dan bukan hanya dilakukan dengan upacara saja. Bisa dengan menampilkan atraksi kesenian, atau seperti yang terlaksana di SMP Negeri 3 Soreang, didatangkan juga ustad yang memberikan siraman rohani. Karena kebetulan saatnya menjelang bulan ramadhan, maka isi ceramah memadukan antara semangat kepahlawan, pendidikan, dan persiapan diri dalam menghadapi ibadah puasa. Adanya penceramah itu juga membelajarkan semua warga untuk mampu menempatkan diri dalam suasana sakral. Terkadang warga terbawa arus modernisasi, dalam suasana mengaji, masih asyik berselfie.

Sekian. Semoga bermanfaat.

Eka Ros

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post