Eko Sudinuryanto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Akhirnya Dosenku Membelikan

Akhirnya Dosenku Membelikan "Game Play Station" Untuk Anaknya

Istilah kata game sudah tidak asing di telinga kita. Game adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan untuk mengisi waktu luang. Kegiatan ini banyak dilakukan orang-orang dengan tujuan tertentu pula. Ada yang bermain game hanya untuk mencari hiburan, mengisi waktu kosong bahkan ada juga orang yang bermain game untuk mencari uang. Para penggemar game ini biasanya terdiri dari anak-anak usia sekolah. Hal ini juga bisa menjadi bumerang bagi anak-anak ketika bermain game terlalu lama. Game ini bisa menjadi baik jika digunakan untuk hal-hal positif, dan sebaliknya jika digunakan tanpa mengenal waktu maka game ini akan merusak masa depan mereka.

Pada tulisan ini, aku akan mencoba mengulas sedikit tentang ceritaku yang tidak bisa lepas dari game. Karena ini telah memberi dampak yang positif pada kehidupanku saat ini. Dengan game aku akhirnya jatuh cinta pada dunia komputer khususnya pada Multimedia. Pengalaman ini diawali ketika setelah lulus dari SMA, aku melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi di Semarang. Saat itu aku ngekos di sebuah rumah yang sederhana bersama beberapa teman dari luar Semarang. Seperti biasanya, kegiatan sehari-hari aku mulai dari bangun pagi dan pergi ke kampus. Hari-hari itu aku lalui dengan begitu menyenangkan, pergi berjalan kaki bersama teman, bersenda gurau sehingga tidak terasa kami sudah sampai di kampus. Waktunya kami berpisah, dan aku langsung menuju ke ruang kuliahku. Setelah selesai kuliah hari itu, aku bersama teman-teman menuju ke sebuah tempat yang tidak jauh dari tempat kos, ternyata tempat itu adalah tempat game Play Station. Aku mencoba untuk bermain, saat itu game yang kumainkan adalah sepak bola yaitu “Winning Eleven”. Hari-hari kulalui dengan bermain Play Station setelah pulang dari kuliah, aku seperti kecanduan untuk bermain. Tidak hanya game sepak bolah saja yang aku mainkan. Ada satu game yang sangat kusukai saat itu, game itu berjudul “Harvest Moon”.

Harvest Moon dan Winning Eleven adalah dua game yang sangat menarik. Ada banyak hal yang kuketahui dari game tersebut, terutama dari istilah-istilah dalam bahasa Inggris. Pada game Harvest Moon banyak sekali hal-hal yang bisa kupelajari. Game ini menceritakan tentang seorang anak yang diberi warisan dari kakeknya berupa sawah, ternak dan rumah. Anak tersebut diberi amanat dari kakeknya untuk merawatnya. Sedangkan untuk game sepak bola aku banyak mendapatkan istilah-istilah bahasa Inggris dalam permainan sepak bola yang sangat berguna untuk aku yang saat itu masih sangat minim kosa kata bahasa Inggris.

Waktu begitu cepat berlalu, dan tibalah aku untuk mengerjakan salah satu tugas berat sebagai mahasiswa, yaitu membuat skripsi. Bagiku skripsi adalah sebuah tantangan, karena di sini kita akan belajar banyak bagaimana kita menata emosi, menghadapi orang, mengatur waktu dan masih banyak lagi. Seperti biasa perjuangan diawali dengan mengajukan judul ke dosen pembimbing. Beberapa judul aku ajukan ke dosen, dan ternyata semua ditolak. Putus asa itu pasti, aku hampir menyerah akan hal ini. Hingga pada suatu ketika, kulihat ada anak sedang bermain game Play Station. Anak tersebut terlihat asyik dengan game yang dimainkan dan didepannya ada kamus bahasa Inggris. Aku dekati anak tersebut, ternyata dia bermain game seri petualangan. Aku tahu mengapa dia membawa kamus, karena bahasa yang digunakan dalam game tersebut adalah bahasa Inggris, jadi dia akan membuka kamus jika dia menemukan kosa kata yang sulit dalam game seri petualangannya. Seketika itu juga, aku langsung mendapatkan ide. Play Station akan aku angkat jadi tema judul skripsiku nanti. Sampai di kamar kos, kuambil secarik kertas lalu mulai corat-coret merangkai kata-kata untuk membuat sebuah judul skripsi.

Pada pagi harinya, kuberanikan diri menghadap dosen pembimbing untuk mengajukan judul yang telah kususun tadi malam. Kesan pertama dari dosen pembimbing tidak begitu tertarik dengan judul yang aku ajukan. Dengan mengucapkan Bismillah dalam hati, aku mencoba untuk adu argumentasi dengan dosen. Dosenku berpendapat bahwa Play Staion adalah sebuah benda yang sangat tidak bermanfaat, membuat anak malas, bodoh, tidak bisa mengatur waktu dan masih banyak lagi hal-hal negatif tentang Play Station. Aku berusaha menjelaskan bahwa Play Station adalah benda yang bisa dimanfaatkan jika tahu penggunaannya. Dalam kesempatan itu aku juga menyampaikan untuk diberi kesempatan meneliti apakah anak yang bermain Play Station itu tahu maksud kata-kata yang ada pada game tersebut, ataukah hanya sekedar pencat-pencet tombol saja. Hal ini disebabkan karena bahasa yang ada dalam game tersebut adalah Bahasa Inggris. Mendengar alasan tersebut, akhirnya dosen mengijinkanku untuk meneliti apakah Play Station ada manfaatnya dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris, ataukah karena kasihan ya….

Hari-demi hari aku lalui dengan kerja keras untuk menyusun skripsi. Tiba saatnya ujian skripsi dan jadwal ujian telah aku terima. Dengan membaca Bismillah aku memasuki ruang ujian. Diawali dengan presentasi tentang skripsiku, lalu para dosen mulai bertanya tentang apa yang sudah aku laksanakan dalam proses pembuatan skripsi ini. Debat dan tanya jawab silih berganti dan Alhamdulillah waktu telah selesai. Dari kesimpulan yang kudapatkan saat itu adalah dosen penguji menerima skripsi yang telah kususun. Ini dapat kusimpulkan pada akhir ujian tersebut, ada kalimat yang masih aku ingat sampai sekarang. Kalimat yang masih kuingat itu adalah “Ya nek ngono bar iki anakku tak tukoake Play Station”, artinya “kalau begitu setelah ini anakku akan aku belikan Play Station”.

Pesan moral dari ceritaku diatas ini sudah jelas, pasti ada sesuatu yang positif dari sebuah benda yang dianggap negatif. Hal ini seperti tak ubahnya kita menggunakan pisau, api, internet dan lain sebagainya. Jika kita menggunakannya dengan bijaksana atau baik maka kita akan mendapatkan hasil yang baik pula, akan tetapi jika kita menggunakannya tanpa aturan maka kita akan mendapatkan hasil yang jelek atau tidak baik.

Sekian.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post