Jika ada yang bertanya untuk meyakinkan diri perihal seorang guru tampan di MTsN Dharmasraya yang bernama Ade Putra itu adalah juga Adhe Panca?

Jawabannya tentu saja 'IYA'. Hanya, nama Adhe Panca itu umumnya beliau pakai untuk nama samaran atau aliasnya di dunia maya dan jejaring media sosialnya.

Sosok guru yang multi talenta ini dilahirkan pada bulan Mei 1986 dan sehari-hari mengajar di sekolah madrasah negeri. Namun, hal yang memilukan adalah setelah sekian lama mengabdi dan mengajar, statusnya masihlah guru honorer dengan penghasilan yang minim.

Dari beberapa artikel yang diunggah pak Ade Putra, semua adalah opini yang berkualitas tentang seputar permasalahan di dunia pendidikan tanah air mulai dari masalah kurikuljm sampai nasib guru itu sendiri yang penuh ketidakpastian.

Rasanya hal itu mewakili pemikiran dan nasib semua para guru honorer di tanah air bila Anda mau membacanya dalam hati dan bisa menangkap pesannya.

Seperti unggahan terakhir beliau di gurusiana.id tentang etiskah seorang guru honorer menerima zakat karena nasibnya dan juga jeritan pilu guru honorer di akhir tahun 2022. Itu artinya, sudah hampir dua tahun beliau vakum menulis.

Ternyata dugaan itu keliru, pak Ade Putra tetap eksis menulis opini di beberapa media cetak dan harian surat kabar di Kotanya. Kritisi tajam pada isi tulisannya memberikan kesan tersendiri bagi pembacanya.

Hebatnya lagi, cowok ganteng yang dianugerahi postur dan wajah seperti artis terkenal, yaitu Rafli Ahmad ini ternyata mempunyai suara yang sangat merdu.

Hal itu mengingatkan penyanyi tanah air di era 85-an, yaitu Ade Manuhutu dengan lagunya 'Nona Anna' yang populer di masa itu.

Tidak heran pak Ade Putra ini sering tampil di panggung untuk pentas dan bahkan pernah masuk dapur rekaman untuk mengisi album kenangan serta lagu-lagu daerah asalnya.

Di beberapa kesempatan, saya juga pernah kolaborasi dengan beliau untuk duet bersama dengan iringan petikan gitar dari saya melalui fasilitas videocall.

Sejujurnya kata istri, suara saya juga tidak kalah enak merdunya dengan pak Ade Putra, namun akan lebih enak lagi bila saya tidak ikut bernyanyi. Haduuh!

Selamat berjuang untuk mendidik anak bangsa secara ikhlas dan kelak, bersama kesulitan akan datang banyak kemudahan.

Salam