Eko Adri Wahyudiono

Saya hanyalah seorang guru biasa. Jika bukan pengajar pastilah pendidik dalam tugasnya. Bisa jadi adalah keduanya. Namun, jika bukan keduanyapun, saya pastilah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dimensi dan Ruang Waktu Dunia Lain
Ilustrasi siswa jenius dari dimensi lain. Sumber gambar dokpri

Dimensi dan Ruang Waktu Dunia Lain

Sudah delapan kali berturut-turut Bobi selalu mendapatkan ranking satu di kelasnya. Semangat dan kerja kerasnya selalu membuahkan hasil yang maksimal.

Tahun lalu, ia juga mendapatkan ranking satu lagi dan belum ada yang bisa menyainginya. Oleh karena itu, dia sering dikenal sebagai Sang Juara.

Di lain sisi, Bobi adalah orang yang sombong dan sering merendahkan orang lain. Ia merasa bahwa dirinyalah yang paling pintar. Pada suatu ketika, Bobi menghina teman sekelasnya yang bernama Ani.

Bobi mengolok-olok prestasi yang diraih Ani selama ini. Namun pada saat itu semangat Ani tidak goyah. Bahkan semangatnya untuk bersaing dengan Bobi malah semakin berkobar dan membara.

Beberapa saat setelah itu, bel sekolahpun terdengar. Ani bergegas pulang menuju ke rumahnya yang cukup jauh dari sekolah. Sepanjang perjalanan, Ani hanya termenung dan beberapa kali ia juga melamun. Ani memikirkan apa yang dikatakan oleh Bobi sebelumnya.

Sembari masih memikirkan hal tersebut, tiba-tiba Ani mendapatkan kertas yang berisi pesan misterius dari seseorang. Orang tersebut menggunakan baju dan celana berwarna hitam. Pakaian yang dikenakannya sangat unik dan Ani belum pernah melihat orang seperti itu sebelumnya.

Sorotan matanya yang tajam membuat Ani semakin penasaran dengan orang misterius itu. Ani pun mengejar orang tersebut layaknya kuda yang berlari. Hingga di suatu persimpangan jalan, Ani kehilangan jejak orang itu. Orang tersebut menghilang dengan begitu cepat.

Mengetahui hal itu, Ani menyerah untuk mencari orang misterius tadi dan melanjutkan perjalanannya menuju ke rumah. Sesampainya di rumah, Ani baru teringat bahwa ia mendapatkan kertas yang diperoleh dari orang misterius yang sempat ia kejar tadi.

Ani mulai mencari-cari kertas tersebut, namun ia juga tidak kunjung menemukannya. Setelah cukup lama mencarinya, Ani mulai menghiraukan kertas tersebut. Ia berprasangka bahwa mungkin kertas itu berisi hinaan dan cacian terhadap dirinya.

Esok haripun telah tiba, seperti biasa Ani pergi ke sekolah lagi. Tapi, kali ini Ani berangkat lebih pagi dari biasanya. Entah apa yang membuat ia melakukan itu.

Di benaknya, Ani masih terus terngiang-ngiang memikirkan tentang kejadian yang menimpanya kemarin. Rasa penasaran Ani masih belum bisa hilang. Beberapa saat kemudian, sampailah Ani di sekolahnya.

Karena rasa penasarannya yang belum juga hilang dan malah menjadi-jadi, Ani mencoba untuk berkeliling ke setiap tempat di sekitar sekolahnya. Namun, Ani tidak menjumpai petunjuk apapun. Karena kelelahan, Ani memutuskan untuk beristirahat sejenak di taman sekolah.

Di saat sedang beristirahat, Ani mendapatkan ide untuk mengakhiri rasa penasarannya. Ani berencana agar sewaktu pulang nanti, ia akan melewati jalan yang sama persis seperti kemarin dan akan menunggu orang misterius yang ditemui Ani sebelumnya.

Waktu demi waktu telah berlalu, akhirnya bel untuk pulang sekolah telah berbunyi. Ani mulai menjalani apa yang direncanakannya ketika di taman tadi. Ani sedikit merasa takut dan ragu untuk melakukannya.

Tetapi Ani tetap memberanikan diri karena ia sudah sangat lelah dengan rasa penasarannya. Akhirnya, Ani sampai tepat di jalanan yang ia lewati kemarin. Langkah kaki Ani mulai dipelankan, denyut jantung Ani juga mulai berdebar-debar. Dan benar saja, orang misterius yang Ani temui kemarin kembali melewati jalan yang sama.

Melalui cermin kecil yang sudah Ani siapkan, Ani fokus mengawasi gerak-gerik orang tersebut. Lama-kelamaan, orang itu semakin dekat dengan Ani. Ani yang sudah sangat merasa ketakutan, ia menoleh ke orang tersebut dan menggenggam erat tangannya karena penasaran.

Seketika saat itu, orang misterius tersebut langsung berlari karena terkejut dan ketahuan. Ani yang masih menggenggam tangannya, harus terjatuh karena tidak kuat menahannya.

Tak terpikirkan oleh Ani, orang misterius yang mengetahuinya langsung kembali dan menolong Ani. Orang tersebut langsung meminta maaf kepada Ani diiringi dengan senyum kecilnya. Awalnya Ani merasa kesal, namun rasa kesalnya tak berapa lama memudar.

Setelah semua kejadian itu, Ani mulai mengajak bicara orang misterius yang tidak dikenalnya. Orang misterius itu bernama Andrax, ia tinggal tidak jauh dari sekolah Ani. Lalu Ani menanyakan mengapa Andrax memberikannya kertas dan apa isinya.

Andrax menjawab bahwa sebenarnya kertas tersebut hanyalah kertas biasa yang tidak berisi apa-apa. Andrax memberikan kertas itu agar ia bisa bertemu dan berkomunikasi dengan Ani. Ani masih tidak mengerti dengan maksud Andrax. Ani hanya menganggukkan kepalanya seolah-olah memahaminya. Selang beberapa saat, Andrax mulai meninggalkan Ani tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Satu minggu telah berlalu, namun sejak saat itu Ani tidak pernah bertemu dengan Andrax. Ani keheranan, kenapa Andrax tidak pernah menemuinya lagi. Andrax memiliki sikap yang sangat berbeda dari orang biasa.

Dilihat dari sifat dan cara berpikirnya, Ani berpendapat bahwa Andrax memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Siapa sangka, Ani yang masih berpikir itu tiba-tiba dikejutkan dengan suara Andrax dari balik pintu. Dengan spontan Ani langsung membuka pintu dan ternyata memang benar bahwa itu ialah Andrax.

Andrax berkata bahwa dia sangat ingin bertemu dengan Ani. Ani hanya terdiam mendengar ucapan itu, Ani yang tadinya keheranan semakin dibuat bingung dengan kedatangan Andrax. Pertanyaan mulai bermunculan di benak Ani, namun Ani hanya menyimpannya di dalam pikiran. Andrax yang melihat Ani hanya diam saja, langsung masuk ke dalam rumah Ani.

Andrax menjelaskan bahwa waktunya sudah hampir berakhir. Ani tetap hanya terdiam sambil memegangi kepalanya karena masih kebingungan. Tak banyak basa-basi, Andrax mulai mengajarkan banyak hal kepada Ani, mulai dari masalah kehidupan, teknologi, psikologi, dan masih banyak lagi.

Andrax tampak sangat berwawasan dan berpengalaman. Ia memberikan dan menjelaskan sudut pandangnya kepada Ani. Andrax juga sempat memberikan banyak kalimat motivasi kepada Ani. Kata demi kata masuk ke dalam pikiran Ani. Ani merasa bahwa penjelasan Andrax sangat sederhana dan mudah dimengerti. Ani mengucapkan banyak terima kasih kepada Andrax karena sudah mau mengajarkannya.

Belum sempat membalas ucapan terima kasih dari Ani, Andrax lagi-lagi meninggalkan Ani begitu saja. Tak bisa berbuat apa-apa, Ani membiarkan Andrax pergi. Ani tidak tau apa tujuan Andrax melakukan ini semua.

Beberapa bulan kemudian, ujian semester akhirnya diadakan kembali. Ani sudah sangat menanti-nantinya. Ini adalah saat pembalasan dan pembuktian bagi Ani. Tekad Ani sudah sangat kuat untuk mengalahkan Sang Juara, yaitu Bobi.

Setelah berhasil menyelesaikan ujian tersebut dengan sangat mudah, Ani tidak sabar untuk melihat hasil akhirnya. Dugaan Ani sangat tepat, di semester ini Ani memperoleh skor tertinggi di sekolah kami. Bahkan selisih skor Ani dengan Bobi sangat berbeda jauh.

Seluruh siswa dan guru ikut kaget mendengar hal tersebut. Mereka hampir tidak bisa mempercayainya. Berkat Andrax, cara berpikir Ani mengalami perkembangan pesat. Ani menjadi lebih dewasa dan terbuka.

Namun semenjak kejadian tersebut, Andrax sudah tidak pernah menampakkan dirinya lagi. Saat itu juga, Ani memperkirakan bahwa Andrax adalah manusia dari dimensi waktu yang berbeda, dimana teknologi sudah sangat maju.

EAW-11-NFR-RAAM-10-MGT

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Menginspirasi pak Eko. LUar biasa

19 Mar
Balas



search

New Post