Irma Priyansari adalah seorang guru Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1 Magetan. Perjalanan hidupnya dalam berkarir menjadi seorang guru sangat menarik untuk diulas dan semoga bisa menjadi kisah yang menginspirasi anak didiknya kelak yang bercita-cita menjadi seorang pendidik.

Guru yang berpostur kecil ini, jika berbaur dengan anak didiknya, akan tidak bisa dikenali sebagai guru kecuali dari seragam yang dikenakan saja. Meskipun di dalam namanya ada kata " Priya", beliau asli guru wanita lho ya! Dilahirkan di Kota Salatiga, pada tanggal 10 Oktober 1978. Hobinya sungguh keren habis, yaitu membaca novel dan menonton movie yang bergenre thriller, sejarah dan misteri.

Hal itu menunjukkan bahwa beliau adalah seorang guru yang sangat cerdas, berempati, mempunyai inteligensia Intra maupun interpersonal yang bagus. Didukung dengan kemampuan imajinasinya yang tinggi dalam menyiapkan masa depan anak didiknya dari intuisi dan perspektif keilmuannya. Tidak heran bila beliau akhirnya dipilihkan pekerjaan sebagai seorang guru BK oleh Allah SWT.

Meskipun, beliau bercerita jujur sambil tertawa bahwa menjadi guru itu karena faktor 'kecelakaan'. Bagaimana tidak!? Kuliah di jurusan Ekonomi, kemudian menjadi asisten dosen. Nah, gara-gara menjadi Asdos itu, muncul niatannya untuk menjadi seorang guru walaupun ada sedikit perasaan takut karena postur tubuhnya yang seukuran dengan anak didiknya.

Begitu lulus kuliah, pada tahun 2005, beliau benar mengabdi sebagai guru di Smasa Magetan. Anehnya, beliau malah mengajar ilmu komputer akuntansi. Jiwanya yang resah, sambil mengajar dengan status guru tidak tetap, memberontak dan membuatnya kuliah S-1 lagi di jurusan Bimbingan dan Konseling.

Setelah berkali-kali gagal dalam mengikuti tes menjadi guru dengan status PNS, akhirnya pada tahun 2021, beliau diterima sebagai guru dengan status P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) atau sering disebut guru kontrak. Itulah buah kesabarannya setelah menjadi guru honorer hampir 15 tahun lamanya.

Guru yang dianugerahi 2 anak cowok semua ini, mengirim anak pertamanya ke Boarding School Mungkid Magelang ( Pondok Pesantren). Sedangkan putra kedua masih di TKIT Al Uswah, Magetan. Di sela kesibukannya, beliau juga aktif di Relawan Nusantara yang bergerak di bidang pendidikan anak-anak di desa-desa terpencil di Magetan yang baru-baru ini ada di TPA Abbas Plaosan untuk mengajar, mendongeng, dan mewarnai.

Selamat mengabdi dengan tulus ikhlas bagi anak negeri, bu Irma! Siapkan mental mereka agar berkarakter, berbudi luhur, bersemangat belajar dan tangguh menerima tantangan global!

You Are The Chosen One!